Dua orang warga Jalur Gaza ditangkap pihak militer Israel setelah mencoba meyeberangi pagar perlintasan di sebelah timur perbatasan Israel-Jalur Gaza hari Kamis (27/02) kemarin.
Seperti dilansir situs berita online berbahasa Ibrani, Walla.co.il, menyatakan bahwa kedua orang tahanan tersebut tidak kedapatanmembawa senjata saat ditangkap, sekarang keduanya berada dalam pemeriksaan intensif badan keamanan dalam negeri Israel , Shabak.
Situasi ekonomi yang memburuk di Jalur Gaza akibat blokade Israel menyebabkan sejumlah pemuda Palestina nekad menyebrang secara ilegal untuk mencari pekerjaan di wilayah Tepi Barat, tercatat kasus serupa meningkat drastis dalam kurun waktu 4 hari terakhir, seperti dilansir seorang sumber militer Israel.
Perlu dicatat bahwa pasukan pendudukan Zionis memberlakukan zona penyangga hingga 300 meter di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza-Israel, Pemerintah Israel telah melarang penduduk Palestina untuk bercocok tanam di sekitar area tersebut.
Sementara itu pada Kamis pagi, satu orang warga Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat, dilaporkan tewas setelah tentara militer Israel memberondong tempat tinggalnya dengan peluru tajam.
Militer menyatakan bahwa pemuda tersebut terpaksa di tembak setelah menolak untuk menyerahkan diri, pihak berwenang Israel sendiri telah mencari pemuda tersebut sejak lama. (Aljazeera/Rassd/Ram)