Berita

Sekitar 52 ekonom yang dimintai pendapatnya oleh Wall Street Journal (WSJ) rata-rata memprediksikan bahwa perekonomian AS akan mengalami perlambatan bahkan perlambatan yang makin mendalam dalam kuartal ketiga dan keempat tahun 2008 dan pada kuartal pertama tahun 2009.

Negara Paman Sam yang sedang diambang kehancuran ekonominya itu mulai "cari selamat" untuk mengakhiri konfliknya di Afghanistan dengan menyatakan siap berekonsiliasi dengan Taliban. Namun Taliban menolak bernegosiasi dan ingin terus melakukan perlawanan terhadap pasukan asing yang menjajah negaranya.

Pernyataan Chan diperkuat dengan hasil temuan American Psychological Association yang dirilis Selasa kemarin, bahwa delapan dari sepuluh orang Amerika mengatakan kondisi ekonomi menjadi sumber utama stress dalam kehidupan mereka.

Menurut laporan Geo Tv News sekitar 8 korban meregang nyawa seketika dan yang lainnya cedera segera dilarikanke rumah sakit terdekat ( Pims), entah Suicide bombing atau Bomb yang diletakkan di tempat masih belum diketahui.

Perang melawan Taliban yang dilakukan Amerika dan Sekutunya (Nato) tak bakal menang. Bahkan, situasi di Afghanistan semakin memburuk, di mana posisi pasukan Amerika dan Nato, sangat defensif.