Organisasi non -pemerintah Oxfam, pada hari Kamis ini merilis laporan mengenai kondisi warga pengungsi Suriah di Lebanon yang kini berada dalam kemiskinan akibat perang yang berkepanjangan di Suriah.
Dalam laporan tersebut Oxfam menyatakan “sebagian besar keluarga pengungsi Suriah di Lebanon tenggelam dalam utang dan kemiskinan, sehingga mempengaruhi pendidikan anak-anak dan kehidupan mereka. Hanya 25 % anak-anak Suriah kembali pergi ke sekolah.”
Menurut keterangan Nigel Timensen seorang pekerja organisasi di Libanon, mengatakan bahwa “setiap harinya para pengungsi Suriah menghadapi perjuangan untuk mencari pekerjaan memenuhi kebutuhan hidup dasar mereka.”
Laporan ini didasarkan pada hasil penelitian dari Lembaga Penelitian Lebaon pada 1.500 keluarga pengungsi pengungsi Suriah.
Oxfam mengungkapkan dalam laporannya bahwa “para pengungsi Suriah di Lebanon menghabiskan dua kali lipat dari bantuan yang mereka peroleh sebesar $ 250 dolar Amerika setiap bulannya.”
Tingkat pengeluaran para pengunsi sekitar $ 520 dolar Amerika, 225 dolar untuk keperluan makanan dan 275 dolar untuk sewa rumah dengan rata-rata penghasilan mereka sekitar $ 370.
Perlu dicatat bahwa pendidikan formal di Lebanon tidak dipungut biaya, akan tetapi banyak orang tua tidak mampu membayar beban yang melekat di sekolah seperti transportasi dan alat tulis. (skynewsarabia/lndk)