Eramuslim.com – Subuh 31 Oktober 2017, Madame Maya Suharnoko ngirim link video rapat pertama Pemda. Alas, semua mudslinging, condemnation, insult, 14 fitnah dalam 14 hari yang dimainkan Kaum IQ 1-digit memperkosa fokus saya. Jadi lupa mengamati rapat perdana gubernur baru.
Anies-Sandi duet dengan Sekda Saefullah pimpin rapat. Dihadiri walikota dan kepala-kepala dinas. Mereka keliatan sangat tenang dan disiplin. Segera mencatat arahan-arahan dari Anies-Sandi. Ngga ada ketegangan. Jernih. Fokus. Terarah. Anies-Sandi memang hebat.
Beda jauh dengan rapat-rapat Ahok. Semua orang tegang. Mata Ahok nyalang. Seperti kucing hendak terkam mangsa. Gaya Ahok: one man show. Jarot ngga berfungsi. Bikin banyak birokrat gelisah. Gelisah, bukan takut dibongkar dosanya, tapi gelisah karena takut ngga ngerti omongan Ahok. Semua orang tampak menyiapkan diri jadi korban unexpected verbal abused Ahok. Insane banget. Rapat Pemda jadi catastrophic event. Disaster.
Di situ kelebihan Ahok daripada Anies: Too much words. Banyak omong. Banyak gaya. Pake gebrak meja segala. Saking banyak kata-kata yang disemburkan, setiap kali saya nonton videonya, saya selalu bingung: “Ngomong apa sih Koh Ahok?!”
Dalam 1 jam rapat, saya catat Anies bikin tertawa kecil dua kali. Tapi ngga ngelantur. Rapat tetap terarah.
Giliran Ahok guyon, dia malah jadi sinis. Ga lucu. Dia nyindir-nyindir. Gunakan Surah Al Maidah dan password kafir. Cuma Jarot yang tertawa. Alih-alih bikin cair suasana, dia malah dilaporkan ke polisi. Kacau banget Koh Ahok ini.