Para buzzer semakin menggila. Meneror kesadaran dengan halusinasi “Suriahnisasi”. Ulama fundamentalis jadi obyek bully.
Ahok kalah dua digit dan masuk penjara Mako Brimob. Protes tak henti-hentinya dirilis. Sampai bebas, Ahok ditahan di sana. Joko Widodo tak pernah bezoek.
Memasuki April 2018, media sosial dibikin geram atas pernyataan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
Selain sering beda pendapat dan bikin gaduh, para menteri Kabinet Kerja acapkali mengeluarkan statement yang membuat rakyat kesel.
Ketika harga naik, rakyat disuruh tanam cabe sendiri. Harga beras melonjak, rakyat disuruh nawar. Menteri Puan Maharani minta orang miskin diet dan tak banyak makan ketika harga sembako meroket. Aneh. Mestinya dia cari solusi turunkan harga.
Tanggal 02 Oktober 2018, Reuters merilis berita dollar tembus 15 ribu rupiah. Selama tiga bulan rupiah terdepresiasi 7.6% dari 13.930 rupiah di bulan Juni. PKS tagih janji Joko Widodo untuk jaga dolar di bawah 10 ribu rupiah.
Sebulan kemudian, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, “Rupiah Tak Melemah, Dolar yang Menguat”.
Expor beras, garam, gula, terus berlangsung. Harga cabe jatoh. Sidang peradilan Ahmad Dhani terus berlanjut.
Jelang Pilpres, Prof Mahfud MD diminta ukur baju sebagai Calon Wakil Presiden. “Ini panggilan sejarah,” kata Prof Mahfud MD berbinar-binar.
Muhaimin Iskandar, Rommy, Maruf Amin, Said Aqil Sirad bereaksi. PBNU tidak mengakui Mahfud MD sebagai Kader NU. Akhirnya, Maruf Amin resmi diusung sebagai Cawapres dampingi Joko Widodo. Pulau Madura gagal menoreh sejarah punya seorang Cawapres.
Ahoker bergejolak. Kaget. Shock. Gigit jari. Mereka ancam golput. Mereka masih ingat saat Kyai Maruf Amin jadi saksi ahli yang memberatkan Ahok. Muhaimin Iskandar menyatakan akan berusaha rangkul Ahoker dan minoritas.
Ratna Sarumpaet menciptakan hoax. Ngaku dianiaya. Ga taunya operasi plastik. Pa Prabowo, Sandi, Amin Rais, Hanum Rais, Fadli Zon dan lain-lain jadi korban. Satu republik ditipu.
Yusril Izha Mahendra, Denny JA dan La Nyalla Matalitti menyusul Kapitra Ampera masuk Kubu Joko Widodo.
Prabowo-Sandi langsung diserbu serangan SARA. Dikatakan bukan “Pejuang Islam”. Foto Joko Widodo jadi imam sholat disebar guna menutup polemik “Alpateka” dan “Lahola kola kota bila”.
Sebulan kemudian, Yusril bikin heboh dengan rencana pembebasan Ustad Abu Bakar Basyir. Sudah fix katanya. Cawapres Maruf Amin dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding memuji Presiden Joko Widodo.
Ahoker die-hard, aktifis HAM, komunis, liberal dan Australia bereaksi. Ahoker say good bye ke Joko Widodo.
Istana Grogi. Besoknya Jenderal Wiranto konprensi pers. Ustad Abu Bakar Basyir batal dibebaskan.