Eramuslim.com – Tadi malam, Jokowi dan Ketua-Ketua Partai ngumpul bareng. Cawapres Kyai Maruf Amin tidak diikut-sertakan. Entah apa yang mereka bicarakan. Sebuah konspirasikah?
Ketua TKN Erick Thohir mengatakan, “Kebetulan hari ini tempatnya cuma terbatas, cuma ada 20 tempat duduk. Makanya tadi yang hadir para ketum dan sekjen-sekjen.”
Statement lugu dari pengusaha dan politisi amatiran. Kyai Ma’ruf Amin merupakan jangkar yang hambat elektabilitas Jokowi. Muhaimin Iskandar benar. Jika bukan dirinya yang jadi Cawapres, Jokowi kalah.
Animo massa beda. Ini bukan tahun 2014. Kualitas minus Jokowi diketahui jelas. Infrastruktur hanya melanjutkan Program SBY. Manfaatnya ngga besar. De-industrialisasi. Indonesia enggan Swasembada Beras.
Klik-klik kekuasaan rebutan proyek. Bupati-Walikota rogoh kantong sendiri untuk acara Dukung Paslon Ko-Ruf No 1. Menteri Negara nyuruh makan keong sawah, tanam cabe sendiri, nawar harga, cacing makarel bergizi dan cabut meteran listrik.
Nge-bom perahu nelayan asing dan ngatain Wapres Sandi dengan istilah “Goblok” ngga membuat nelayan makmur.
Makan cilok, stuntman motor gede, nganu-nganu, ledis en jentelemen pelis kam en inpes tu mai kantri, foto gaya di wilayah bencana, hau ken yu du det, ngga membuat mereka tampak cerdas.