Utang Dikejar Sampai Ke Solo

Sementara penerimaan negara makin seret. Minyak bumi, yang selama ini menjadi andalan pemerintah mendapatkan uang, saat ini tekor karena harga minyak sangat rendah dalam lima tahun terakhir. Komoditas yang lain juga demikian.

Selain itu penerimaan pajak tekor karena perusahaan pembayar pajak banyak yang gulung tikar. Boro-boro bisa bayar pajak, perusahaan Indonesia saat ini sibuk petak umpet dengan debt collector.

Jadi kalau penerimaan negara makin seret, bagaimana pemerintah akan membayar utang yang membengkak ini?

Di bagian lain, Sinuhun harus membiayai infrastruktur mangkrak, merawat infrastruktur berkualitas rendah dan yang porak poranda akibat bencana alam banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.

Betapa malangnya nasib infrastruktur tersebut, padahal Sinuhun hendak menjual dengan harga mahal kepada investor.