Eramuslim.com – Ada ulama yang ceramah, dibatalkan sama pejabat tinggi katanya, kabarnya sih karena ceramah-ceramahnya memicu ketegangan diantara masyarakat.
Tambahnya lagi, ceramahnya seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang beroposisi politik dengan penguasa, sehingga bisa dianggap politisasi agama atau semisalnya
Ribuan kotak konsumsi entah dibagikan kemana, tenda-tenda jadi saksi bisu, dan saya yakin airmata panitia dan peserta kajian yang sudah terlanjur berharap juga tumpah
Saya cuma ingin bilang, kok kamu yakin banget ya bahwa kamu itu yang paling benar? Hingga yang selain dirimu harus salah, pasti salah, tidak boleh benar?
Padahal Al-Qur’an bisa jadi nggak khatam, hadits apalagi, lha bilang kalimat-kalimat thayyibah saja masih semrawut. Tapi dengan pede bilang, pemahamanku paling ampuh
Jadi ceritanya, menurut penguasa zaman now ini, ulama yang bener itu ya harus yang sesuai mereka, yang tutup aurat nggak wajib, yang aksi bela Islam haram, kafir boleh gubernur
Tapi kalau yang anti kemunafikan, benci kedzaliman, anti penjajahan, berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah, nggak mau dipesan-pesan, ini pasti provokator, bukan ustadz.