Kau katakan penyambutan Habib membuat pengguna bandara Soetta harus jalan kaki menuju terminal. Tahukah kau penderitaan anak-anak SD di pedalaman yang harus menyeberangi sungai deras degan jembatan tali, semenara para pejabat enak-enak duduk di runag ber-AC dengan kendaraan mewah?
Tahukah kau bahwa Habib sudah belasan tahun meneriakkan penegakan keadilan bagi seluruh rakyat, sementara dia menolak uang sogok ratusan miliar bahkan triliun?
Tahukah kau, hei pembuat #Nyusahin, bahwa Habib dan ribuan relawan Beliau sudah puluhan tahun turun ke banyak lokasi bencana alam tanpa pemberitaan media? Tahukah kau bahwa mereka melakukan itu untuk meringankan kesusahan para korban?
Jadi, berpikirlah kau dengan jernih sebelum mengatakan penyambutan Habib tadi pagi menyusahkan para pengguna bandara. Kau seharusnya melihat bahwa yang dilakukan oleh Habib bukan pertunjukan hura-hura. Dia tidak pernah meminta siapa pun datang ke bandara untuk menyambut dirinya. Rakyatlah yang datang berbondong-bondong ke Soetta dari seluruh pelosok negeri.
Habib tidak sedang menghabiskan uang rakyat. Bukan sedang menumpuk kekayaan. Tidak juga sedang menggendutkan rekening banknya.
Beliau pulang untuk melanjutkan perjuangan. Memang boleh jadi kau, si pembuat tagar #Nyusahin, tidak memerlukan Habib karena kau sudah kenyang dan nyaman. Karena itu, kau tak rela terganggu sedikit di tengah lautan aspirasi yang menghargai Habib.[wa]
10 November 2020
Penulis; Asyari Usman, Wartawan Senior