by M Rizal Fadillah
Dalam acara Istighatsah Kubro yang bertema Munajat untuk Keselamatan dan Kemenangan Palestina dan Menyambut Pemilu yang Damai, Jujur dan Adil Tanpa Kecurangan, terdengar suara serempak jama’ah untuk siap berangkat berjihad ke Palestina jika Pemerintah Indonesia membuka pendaftaran. Keserempakan lain adalah siap untuk menjaga Pemilu yang damai dan akan berperang jika terjadi Pemilu termasuk Pilpres yang curang.
Pada acara 27 Rajab 1445 H bertepatan tanggal 8 Februari 2024 malam di Lapangan Parkir Benyamin Suaeb Kemayoran Jakarta Pusat, Habib Rizieq Shihab dalam taushiyah atau ceramahnya menceritakan kedatangan tamu 4 orang perwira Kepolisian yang menjelaskan program “Cooling System” atau peredaan ketegangan politik akibat kompetisi Pileg maupun Pilpres. Tercipta suasana Pemilu yang damai.
Menjawab penjelasan sekaligus permintaan agar Habib Rizieq Shihab ikut membantu menyukseskan program “Cooling System” tersebut maka Habib Rizieq Shihab menyatakan kesiapan membantu dan menjamin kedamaian Pemilu. Namun menurutnya ada syarat mendasar untuk itu, yaitu Pemilu harus berlangsung jujur dan adil, tidak terjadi kecurangan yang dilakukan oleh Calon atau pendukung Calon siapapun.
Tentu adanya syarat atau perhatian khusus tersebut beralasan mengingat indikasi kecurangan sudah ada dan terasa. Rekayasa MK da KPU yang meloloskan Gibran bin Jokowi untuk menjadi Cawapres, penyalahgunaan Bansos, pencoblosan kartu suara di luar negeri serta Presiden yang terang-terangan memihak menjadi sorotan publik.
Fenomena Guru Besar, Dosen, Alumni dan BEM yang mengkritisi penyimpangan demokrasi oleh rezim Jokowi menjadi penguat bahwa Pemilu 2024 terancam kecurangan brutal. Wajar jika Habib Rizieq menekankan akan hal ini saat bertemu dengan perwira Kepolisian dan meminta Kapolri untuk mengomando bawahan agar bersikap netral dan menindak segala bentuk kecurangan Pemilu.
Umat tentu siap menjaga agar Pemilu berlangsung damai, akan tetapi tidak akan terjamin kedamaian jika dalam prakteknya Pemilu tersebut ternyata berlangsung curang. Betapa antusias ribuan jama’ah meneriakkan kesiapan untuk perang jika Pemilu curang.
Habib minta umat menjaga TPS dengan serius dan jika melihat kecurangan maka “selesaikan di tempat” yang secara simbolis dinyatakan dengan kalimat “hajar” dan “sikat”. Umat dan rakyat tidak boleh mentoleransi kecurangan. Pada prinsipnya damai siap, perang pun siap.
Imbauan bahwa Pemilu harus berjalan damai tidak boleh menjadi ‘covering’ bagi Pemilu yang tidak jujur dan tidak adil.
Habib Rizieq mengingatkan jama’ah mengenai hasil ijtima ulama yang mendorong gagasan keumatan untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Telah ada pakta integritas yang dibuat oleh pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk menjalankan hasil ijtima ulama. Untuk itu jama’ah dan umat Islam didorong untuk memenangkan pasangan AMIN pada Pemilu 2024.
Yakin bahwa Anies Baswedan akan menang, asal tidak dicurangi. Kompetisi sehat adalah dambaan dan penggambaran bagi martabat bangsa. Semua elemen bangsa harus menjaganya.
Do’a atau munajat kehadirat Ilahi Robbi dipanjatkan agar Allah menurunkan pertolongannya kepada bangsa Palestina yang dizalimi oleh Zionis Israel. Umat Islam Indonesia mendukung dan harus membantu semaksimal mungkin bangsa Palestina yang sedang berjuang untuk merebut kemerdekaan. Membebaskan Al Quds dan Al Aqsa dari penjajahan dan penindasan Zionis Israel.
Habib Rizieq mendesak Pemerintah RI agar mengirimkan tentara untuk membantu bangsa, Palestina atau sekurang-kurangnya membuka kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk dapat mendaftarkan diri ikut berjuang membantu saudaranya di Palestina. Berjihad fi sabilillah berperang melawan kezaliman.
Umat Islam siap berperang, termasuk berperang melawan kecurangan. Kezaliman harus dilawan dan ditumpas.
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 9 Februari 2024