Sementara di sebelah, Sandi tampak lincah memainkan isu-isu penting. Sandi juga menjadi daya tarik kaum millenial dan emak-emak, yang tidak dimiliki oleh KH. Ma’ruf Amin.
2. Secara umum pengelolaan perekonomian nasional tampak amburadul. Utang Pemerintah dan BUMN yang melonjak tinggi, menjadi ancaman serius dalam jangka menengah. Defisit neraca perdagangan juga sangat serius, karena impor bahan-bahan yang bisa diproduksi di dalam negeri justeru dilakukan gila-gilaan.
Sementara semua sisi pemasukan pajak digencet habis. Beban rakyat makin berat dengan kenaikan TDL listrik, BBM, Tol, dll, demi meningkatkan pendapatan negara. Sementara hasil pembangunan tidak dirasakan pengaruhnya bagi kebanyakan orang. Rakyat tentu akan memilih alternatif lain, pengelolaan ekonomi yang ditawarkan Prabowo Sandi, yang lebih menjanjikan.
3. Jokowi juga sangat minim prestasinya. Tidak hanya Jokowi, bahkan para menterinya juga tidak mampu menunjukkan prestasi-prestasinya. Rakyat tidak mengerti dan tidak merasakan hasil-hasil kinerja kementerian yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
Terlebih tidak ada program baru yang dapat dibanggakan. Program-program unggulan semacam bagi-bagi sertifikat, PKH, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Iindonesia Sehat dan sejenisnya, tidak lain adalah program yang juga dilakukan pemerintah masa lalu. Sudah barang tentu siapakah Presiden nya, pasti Program-program itu tetap ada, bahkan bisa bertambah lebih besar.