Bukan hanya netizen, tak kurang dari ekonom senior Rizal Ramli pun menyatakan kekecewaannya yang amat dalam. Menurut Menko Perkonomian era Presiden Gus Dur itu, pidato Widodo di Sentul banyak sekali data ngasal, ngawur, dan cendrung Hoax.
RR, begitu dia biasa disapa, berpendapat kebohongan yang diulang-ulang tadi terjadi karena kebiasaan Widodo yang doyan mengklaim prestasi secara berlebihan (over-claims). Ditambah dengan para pembantu di lingkaran dalamnya yang bermental ABS (Asal Bapak Senang), maka rakyat terus-menerus disuguhi kebohongan dan tebaran hoax dari istana. Benar kata Rocky Gerung, produsen hoax dan kebohongan yang sempurna adalah penguasa.
Oya, ngomong-ngomong, terhitung sejak Senin, 25 Februari 2019, Rizal Ramli menyatakan berhenti menyebut mantan Walikota Solo itu dengan mas Jokowi. Sebagai gantinya, dia menyebut dengan Widodo atau Presiden Widodo.
Entah apa yang menjadi penyebab RR emoh menyebut mas Jokowi lagi. Padahal, selama ini mereka bersahabat dekat. Baik saat di dalam maupun lingkaran kekuasaan, Cak Jancuk kerap meminta nasehat dan saran-saran dari Rizal Ramli, terutama untuk soal-soal terkait ekonomi bangsa. Ketika menjadi Menko Kemaritiman pun, di sidang kabinet RR sering memberi pendapat dan saran menyangkut persoalan seputar makro ekonomi.