Zaadit telah menyentak dan membantah kegelisahan itu. Sebab, spontanitas dan keberaniannya serasa memicu andernalin berbagai kalangan dan elemen untuk bangkit menyuarakan kebenaran dan keberanian. Sebab, pada kaum muda dan mahasiswa roda zaman perubahan berputar kembali. Energi dan semangat perubahan adalah milik Zaadit dan generasinya.
Seperti sering diungkapkan legenda tokoh gerakan mahasiswa Hariman Siregar yang juga lahir dari kampus Universitas Indonesia, ditangan mahasiswa dan kaum muda perubahan itu terjadi. Sejarah juga telah memberikan bukti. Gelombang perubahan yang terjadi sejak 1928, 1945, 1965, 1974 hingga 1988 semua dipelopori dan digerakkan oleh mahasiswa dan kaum muda. Tanpa gerakan mahasiswa dan kaum muda jangan terlalu banyak berharap akan ada perubahan.
Zaadit dan kawan-kawan bisa jadi telah mewarisi elan perjuangan mahasiswa yang turun-temurun lahir di kampus Universitas Indonesia. Mereka senantiasa gelisah jika terjadi berbagai ketimpangan dan ketidakadilan. Mereka bergerak karena terjadi kemunafikan penguasa. Kritik dan perlawanan Zaadit adalah semangat anak muda yang ingin melihat negerinya dikelola dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.
Sekali lagi terima kasih Zaadit.(kl/ts)