Oleh : KH. Budi Ashari, Lc
Setelah 191 hari perang Gaza, Hamas mengajukan jawaban atas upaya perjanjian damai. Berikut syarat-syarat yang diberikan oleh Hamas:
https://youtu.be/-nF5Q5jabuQ?si=y_mVtR6tr7eaey9p
https://www.aljazeera.net/news/2024/4/14/مصادر-للجزيرة-تكشف-تفاصيل-رد-حركة-حماس
1. Hamas berkomitmen dalam ruang lingkup syarat yang diusulkan untuk menghentikan perang dalam 3 fase, di mana setiap fasenya selama 42 hari.
2. Hamas memberikan syarat agar pasukan Israel menarik mundur pasukannya ke garis perbatasan di semua wilayah di fase awal.
3. Hamas meminta agar para pengungsi bisa kembali ke wilayah utara dan pemberian jaminan kebebasan pergerakan di semua wilayah.
4. Hamas memberikan syarat penghentian perang secara permanen di fase kedua sebelum pelaksanaan tukar tawanan.
5. Hamas meminta pelepasan 50 tahanan dari Palestina dengan tukaran satu orang tawanan dari tentara Israel. Di antara 50 orang itu 30 orang adalah mereka yang mendapatkan vonis hukuman seumur hidup.
6. Hamas mengajukan tukaran tawanan setiap satu orang sipil Israel dengan 30 orang tahanan dari Palestina.
7. Hamas meminta pembatalan hukuman yang telah ditetapkan bagi tahanan Palestina setelah tanggal 7 Oktober
8. Hamas meminta fase ketiga mencakup komitmen untuk penghentian pengepungan dan memulai pembangunan kembali Gaza.
Jawaban ini telah diserahkan kepada negara-negara penengah pada hari Sabtu sore 13 April setelah sebelumnya negara-negara penengah mengajukan surat permohonan kepada Hamas pada Hari Senin sebelumnya.
Dan sesungguhnya Hamas telah menjawab permohonan damai itu di tanggal 14 Maret yang lalu. Walau tidak ada yang baru, tapi setelah musyawarah, Hamas memutuskan untuk mengirimkan kembali jawaban mereka Sabtu sore (13 April).
Jawaban ini tidak sesuai dengan permintaan Israel, sebagaimana yang disampaikan oleh Mossad dan Kantor Netanyahu.
Pemenang tidak mungkin mengemis dan yang kalah tidak mungkin bertahan dengan syaratnya.
Paham…?