Eramuslim.com – Rupiah telah melorot cukup tajam sepanjang tahun ini. Sejak 2015 rupiah melorot lebih dari 7%. Jika rupiah terus melorot (tampaknya akan terus melorot) maka itu semakin membahayakan. Apa bagian yang paling berbahaya? Surat utang pemerintah tidak ada lagi yang mau beli. Karena untungnya tidak ada, tersedot oleh pelemahan kurs rupiah.
Sementara pemerintah sedang butuh uang besar sekali. Untuk apa? Tidak lain untuk bayar utang jatuh tempo pemerintah dalam 2018-2019 mencapai Rp. 750 triliun – Rp. 800 triliun, bergantung pada perkembangan kurs. Jika rupiah makin melemah (tampak pasti rupiah melemah) maka nilai utang jatuh tempo dalam dolar tentu akan semakin besar nilainya bagi rupiah.
Tidak mungkin pemerintah dapat cari uang sebesar itu kalau tidak utang. Karena sebagian besar pendapatan negara dari pajak, bagi hasil, royalti, cukai dll, hanya cukup buat gaji dan belanja rutin. Sedangkan untuk bayar utang jatuh tempo tampaknya pemerintah tidak punya uang. Padahal tidak hanya utang jatuh tempo yang harus dibayar, bunga juga harus dibayar setiap tahun dalam jumlah sangat besar.