Skenario Pandemi: Berhala Vaksin dan Tipudaya WHO

Selanjutnya, mari kita tengok KTT Davos. Di awal tahun 2021 World Economic Forum (WEF) menggelar KTT Davos di Swiss secara virtual dengan mengambil latar krisis politik, ekonomi dan sosial yang diakibatkan pandemi Covid-19.

WEF yang terdiri dari para pemimpin dunia, delegasi institusi dan organisasi internasional, para elit dan aktivis global mengusung tema menghadapi Covid-19 dan membahas ketersediaan vaksin bagi negara-negara berkembang, serta issue ancaman menghadapi perubahan iklim yang tidak kalah mengerikan.

Di forum dunia internasional KTT Davos, Direktur Eksekutif WEF, Klaus Schwab menyampaikan peringatan bahwa dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19 dapat menyebabkan kerusuhan sosial, fragmentasi politik dan ketegangan geopolitik.

Perlu diketahui, WEF didirikan oleh Klaus Schwab.

Kepada para pemimpin, Klaus Schwab memberikan pernyataan tentang pentingnya memulihkan kepercayaan dunia, “Kita harus memperkuat kembali kerja sama global secara subtansial dengan melibatkan semua pemangku kepentingan ke dalam solusi dari masalah yang dihadapi, dan khususnya para pemimpin bisnis harus terlibat.”

Seperti pembahasan di awal, tidak ada yang aneh dari pernyataan Klaus Schwab, tetapi teks narasi dari sebuah peristiwa besar yang digelar organisasi internasional di tengah serangan Covid-19 memunculkan sejumlah tanda tanya jika dibedah dalam tafsir politik dan ekonomi global.

Di balik teks narasi besar yang digaungkan WEF di KTT Davos, ada pesan terselubung dan membuat pikiran kita sampai pada kesimpulan anti tesis, “Dunia dalam genggaman kekuataan besar yang tengah menjajah peradaban umat manusia melalui skenario pandemi Covid-19 dan diselundupkan melalui kebijakan asing yang agresif.”  [RMOL]

 

Gan-Gan R.A
Penulis adalah praktisi hukum, pemerhati politik dan peneliti hukum pada Don Adam Caring Academy. [RMOL]