Sepuluh Pelajaran Berharga dari Gaza


Oleh: Ust. Fathuddin Ja’far

Penyerangan mujahidin Palestina dari Brigade Izzuddin Al-Qassam di 24 titik wilayah Palestina di bawah pendudukan Yahudi dengan sandi *Badai Al-Aqsa* dan pertempuran sengit yang terjadi setelahnya, penghancuran sebagian Kota Gaza, syahidnya sekitar 20.000 dan 50.000 lebih warga Gaza yang terluka hingga saat ini, dan lain sebagainya, telah memberikan kepada hikmah yang sangat berharga dan patut ditulis dengan tinta emas sebagai salah satu rangkaian sejarah gemilang umat Islam.

Paling tidak ada sepuluh pelajaran berharga yang patut kita dapatkan :

1. Hakikat pertempuran/peperangan di Palestina yang dikuburkan Zionis Yahudi dan pendukungnya selama ini telah terungkap dengan nyata.

Ternyata pertempuran/perang selama 75 tahun berlalu merupakan pertempuran antara Islam vs Yahudi, bukan antara Israel vs Hamas, tidak juga antara Israel dengan Palestina atau Arab sebagaimana opini yang berkembang dan ditelan mentah-mentah oleh mayoritas masyarakat dunia selama ini, termasuk sebagian umat Islam.

Akan tetapi hakikatnya ialah  antara dua kelompok manusia yang saling bertolak belakang 180⁰, yakni kelompok manusia yang berpegang teguh kepada Al-Haq yang datang dari Allah dengan kelompok manusia yang jalan hidup mereka berdasarkan ajaran Iblis dan setan.

Pertempuran seperti ini sudah terjadi sejak manusia  pertama Allah ciptakan dan saat berada dalam syurga, yakni Adam alaihissalam vs Iblis dan  berlanjut ke bumi sampai dunia ini kiamat, Allah hancurkan. (QS. Al-Baqarah : 36)

Dua kelompok tersebut ialah antara iman vs kekafiran,  antara hak vs kebatilan, antara penuntut kemerdekaan vs  penjajah, perampok dan perampas hak dan tanah air orang lain, antara Mujahidin di jalan Allah vs bandit-bandit di jalan setan, antara manusia berakhlak mulia vs manusia berakhlak bejat, antara  orang-orang yang tawadhu’ (low profile) penuh kasih sayang vs orang-orang sombong dan tidak berperikemanusiaan, dan antara komunitas orang-orang shaleh vs gerombolan penjahat dan mafia tingkat global.

Adapun kelompok Mukmin yang berperang/Berjihad di jalan Allah diwakili oleh Brigade Izzuddin aAl-Qassam, Brigade Syahid Al-Aqsa, dan mujahidin Palestina lainnya.

Sedangkan kelompok kafir, penjajah dan berperang di jalan setan diwakili oleh zionis Yahudi yang telah menduduki Palestina selama 75 tahun dan beberapa negara Kristen Eropa, khususnya Inggris dan Perancis yang telah memecah belah tanah air umat Islam sedunia dan  mendudukinya, termasuk Palestina sejak tahun 1918 M, serta pihak-pihak yang bekerjasama dengannya, baik pemerintahan, negara, dan juga tokoh perorangan.

2.  Badai Al-Aqsha  telah menguak kemampuan kekuatan militer Yahudi yang didukung intelijen, senjata, prajurit dan lainnya *serba canggih* yang digembar-gemborkan selama ini sebagai militer terkuat di dunia setelah Rusia.

Sejak 7 Oktober 2023 terbukti kekuatan militer Yahudi yang dipuja-puji selama ini rapuh dan lemah menghadapi kekuatan militer Hamas; Brigade Izzuddin Al-Qassam. Prajurit militer Yahudi hanyalah orang-orang yang sangat cinta dunia, takut mati dan mereka lebih takut pada orang-orang beriman (Mujahidin Fi Sabilillah) dari pada Allah dan hanya mengunggulkan serangan udara dari balik tembok atau jarak jauh,  karena mereka adalah orang-orang yang tidak memahami hakikat sesuatu dan tidak berakal. (QS. Al-Hasyr : 13-14)

3.  Memisahkan orang-orang Islam yang bodoh dari yang berilmu, khususnya mengenai masalah Baitul Maqdis, Masjid Al-Aqsa, Palestina, dan peperangan yang terjadi di sana sekarang.

Umat ​​Islam yang jahil masih memahami bahwa pertempuran di Palestina, termasuk di Gaza, sedang terjadi antara Negara Israel dan Hamas, dan mereka tidak mengetahui kebenaran tentang sejarah negara Israel, Palestina, baik Gaza, maupun Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa kecuali sesuai opini media Zionis Yahudi Eropa dan negara-negara afiliasinya yang mendominasi media di dunia sejak satu abad belakangan.

Yang lebih ironis lagi, mereka menuduh Hamas dan jihad yang terjadi di Palestina dengan tuduhan sadis yang tidak mungkin keluar dari mulut orang beriman. Sadar atau tidak, mereka telah menjadi pendukung Zionis Yahudi dan Zionis global.

4.  Pemisahan antara orang-orang munafik yang setia kepada Yahudi dan Zionis, dan antara Mukmin yang setia kepada Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman.

5.  Membuktikan kebenaran petunjuk Allah Yang Maha Esa dan Rasul-Nya yang mulia bahwa kekufuran adalah satu agama/sama saja dan orang-orang kafir adalah sekutu satu sama lain dalam damai dan perang, apapun warna dan namanya. Jika umat Islam tidak melakukan hal yang sama, mereka akan menjadi lemah di hadapan orang-orang kafir, dan akan terjadi kehancuran besar-besaran di negeri dan bangsa mereka, seperti yang kita lihat saat ini di sebagian besar negara-negara Muslim. (Al-Anfal : 73)

 

Beri Komentar