Eramuslim – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan peserta Rapat Koordiniasi Tingkat Menteri (RKTM) di Bali, tanggal 21-22 Agustus yang tak menerapkan protokol kesehatan. Seharusnya, masih di masa pandemi ini mereka yang merupakan wakil pemerintah menjadi teladan bagaimana patuh menerapkan protokol kesehatan.
“Saya menyesalkan mereka tidak pakai masker dan tidak melakukan physical distancing lalu dilihat oleh rakyat,” kata Sekjen MUI KH Anwar Abbas, saat dihubungi, Ahad (23/8).
Saat ini, kata KH Anwar, masih ada satu hal yang sangat perlu kita sadari bersama, yaitu bahwa negeri ini belum aman dari Covid-19. Karena berdasarkan fakta yang ada, jumlah pasien baru di negeri ini masih terus bertambah.
Berdasarkan hasil olah data, pada hari Sabtu tanggal 22 Agustus jumlah pasien Covid-19 di negeri ini sudah mencapai 151.498 orang. Jadi ada kenaikan 2.090 orang dari hari sebelumnya dan hal ini tentu jelas sangat merisaukan kita semua sebagai rakyat Indonesia.
“Untuk itu usaha dan upaya bagi menekan penularannya jelas harus selalu kita usahakan dengan menghindari kerumunan atau berkumpul-kumpul,” katanya.
Dan, kata dia, kalaupun akan tetap melakukannya, maka ketentuan tentang protokol medis berupa memakai masker dan menjaga jarak hendaknya benar-benar dihormati dan tegakkan. Untuk itu teladan dari pemerintah sebagai pihak yang akan digugu dan ditiru oleh rakyat luas tentu jelas sangat-sangat diharapkan.
“Oleh karena itu kehadiran foto RKTM di atas jelas terasa sebagai sesuatu yang mengganggu,” katanya.