Seluruh Dunia Urus Palestina, Cuma Hendropriyono Sendiri Yang Tidak

Tapi, keperihatinan ini sangat ironis. Mengapa? Karena, kalau benar Hendro serius mau mengurus anak-cucu Indonesia, seharusnya dia berdiri paling depan menentang korupsi dan kedatangan TKA Cina. Dua hal ini adalah ancaman nyata bagi masa depan anak-cucu. Faktanya, itu tidak terjadi. Hendro diam saja soal korupsi dan TKA Cina. Dan juga isu-isu lain yang mengotori masa depan anak-cucu.

Kedua, bisa jadi Hendro senang melihat Israel zionis mendemonstrasikan kehebatan militernya. Ada kemungkinan di dalam diri Hendro masih sangat kuat jiwa kemiliterannya meskipun sudah lama pensiun. Artinya, tindakan Israel menghabisi korban dengan senjata-senjata mematikan (lethal weapons) barangkali saja sangat menghibur bagi mantan jenderal itu. Mungkin (sekali lagi: mungkin) Hendro merasa hiburan itu “diganggu” oleh reaksi keras rakyat Indonesia terhadap Israel. Sehingga, secara spontan dia mengeluarkan pernyataan “Palestina bukan urusan kita”.

Ketiga, tak bisa ditepis kemungkinan adanya dinamika yang melahirkan “varian baru” akal sehat. Artinya, pembantaian bangsa tertindas yang melawan seperti halnya warga Palestina, sekarang ini mungkin menjadi bagian dari akal sehat. Yaitu, akal sehat yang dipromosikan oleh Israel zionis. Varian baru akal sehat ini boleh jadi pula telah “di-like and share” oleh Hendropriyono. Wallahu a’lam.

Itulah tiga kemungkinan yang menyebabkan Hendropriyono berucap bahwa “Palestina bukan urusan kita”. Bisa saja ada kemungkinan-kemungkinan lain.

Yang jelas, per hari ini, Hendro berada di luar arus besar akal sehat nasional dan juga global. Ketika seluruh dunia mengurusi Palestina yang tertindas dan menjadi korban kebiadaban Israel zionis, cuma Hendropriyono yang tampaknya tidak bersimpati.[]

22 Mei 2021
(Penulis wartawan senior)