Sedikit-Sedikit Radikal!

Seyogyanya keduanya bertemu, membuka ruang dialog, saling bertabayun, dan jika ada pihak yang merasa dirugikan maka pihak yang lain pantas meminta maaf. Jika ada persoalan hukum yang dilanggar, biar yang berwenang menyelesaikannya.

Terpenting, peristiwa ini harus menjadi pelajaran untuk kita berbangsa dan bernegara ke depan. Jangan ada lagi kecurigaan berlebihan kepada umat Islam atau umat agama lain, jangan sedikit-sedikit menuduh radikal. Sedikit-sedikit, radikal!

Jika sedikit-sedikit dituduh radikal, umat Islam akan jengah juga. Pakai jubah disebut radikal, bilang ‘Allahu Akbar’ di ruang publik dituduh radikal, mengekspresikan ghirah keislaman dicurigai radikal.

Lama-lama, rasa iman yang masih tersisa, meskipun sedikit, akan terluka juga. Jika sampai ke ulu hati, kita tahu tak bisa ditawar-tawar lagi.

Soal Pancasila, kita sepakat dengan Kiai As’ad, “Sila Pertama itu selaras dengan doktrin tauhid, qul huwallahu ahad… Pancasila bisa menjadi potret Piagam Madinah di zaman modern ini. InsyaAllah akan ditiru negara-negara lain.”

Tabik! (rmol)

Penulis: Fahd Pahdepie
Kader Muhammadiyah