Sebaran Efek Kasus Mario Dahsyat

Soal pengunduran diri Rafael sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) ditolak oleh Kementerian Keuangan.

Wakil Menkeu, Suahasil Nazara dalam konferensi pers, Rabu (1/3) mengatakan:

“Kami sampaikan di sini, bahwa berdasarkan PP 11/2017 sebagaimana terakhir diubah PP 17 Tahun 2020 dan kemudian juga peraturan Kepala BKN 3/2000, maka pegawai yang sedang di dalam proses pemeriksaan tidak dapat mengundurkan diri.”

Maka, status Rafael kini tetap ASN. Meskipun Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah memutuskan, mencopot jabatan Rafael. Sehingga, status Rafael kini ASN tanpa pekerjaan.

Imbas kasus Mario ini merembet ke mana-mana. Terlalu seru. Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ikut komentar.

Megawati berbicara dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia mengkritik pamer kekayaan yang dilakukan pejabat pajak.

Megawai: “Saya 100 persen mendukung beliau, Bu Sri Mulyani, mengenai masalah yang sangat memalukan di bidang keuangan, di bidang pajak,” kata Megawati, di Kantor Pusat BRIN di Jakarta, Rabu (1/3).

Dilanjut: “Saya melihat sendiri, di kalangan birokrat itu gimana, untuk apa Indonesia merdeka kalau rakyatnya sendiri, birokratnya sendiri, sudahlah…,”

Sedangkan, David yang dianiaya Mario, masih koma di RS Mayapada, Kuningan Jakarta. Tapi, respirator sudah dilepas dari hidungnya.

Kasus ini juga membuat banyak motor mewah Harley Davidson dijual. Gegara, Mario suka pamer motor seharga Rp 1 miliar-an itu. Kondisi ini juga dipantau KPK, dan dilaporkan ke Kementerian Keuangan, karena penjualnya adalah pegawai Kementerian Keuangan.

Pahala: “Sekarang kita angkut nama-nama penjual HD ke Irjen Kementerian Keuangan. Ini kan nama-nama ini pegawai siapa sih, kita menduga mereka pegawai Dirjen Pajak.”

Bahwa masyarakat mencurigai pegawai Kemenkeu korupsi karena pamer hidup mewah, cuma dugaan. Tidak ada bukti. Sekarang, efek kasus Mario, terungkap dan membuat mereka yang suka pamer mewah jadi keder.

OLEH: Djono W Oesman (Wartawan Senior RMOL)

[sumber: rmol]