Banyak dari kita sering bertanya-tanya mengapa rakyat Amerika tampaknya mengubah pendapatnya tentang politik begitu cepat. Sebagai contoh: Presiden AS Barack Obama berkuasa pada Januari 2009 dengan rating persetujuan 82 persen. Satu minggu kemudian peringkatnya turun sampai 68 persen.
Selama minggu itu ia menyampaikan sejumlah pidato, yang menegaskan kembali janji-janji kampanyenya, menandatangani persetujuan untuk menutup Guantanamo dalam waktu satu tahun, dan memperkenalkan rencana stimulus ekonominya.
Saat itu rasanya Obama seperti mengambil langkah-langkah tepat dalam arah yang sama bahwa ia telah bersumpah untuk melakukan itu di bulan-bulan sebelum pemilihan, namun kemudian peringkat dukungannya turun 14 persen.
Harap dicatat, Obama bukan satu-satunya politisi yang menerima perlakuan seperti itu dari rakyat Amerika.
Di Wisconsin, orang-orang yang memilih Partai Republik untuk jabatan legislatif negara dan kantor gubernur, meminta kandidat mereka ingat ketika mereka menerapkan kebijakan yang dikatakannya.
Memang benar, tentu saja, bahwa politisi cenderung mengubah sikap dan pendapat mereka. Memang benar bahwa mereka berkampanye untuk memenangkan publik tetapi setelah terpilih, sikap mereka akan selalu dipengaruhi oleh kepentingan kelompok. Tapi kadang-kadang, rakyat juga berubah pikiran, dan mengapa itu terjadi?
Sebuah film "The Other Guys" memberikan beberapa statika tentang ekonomi Amerika, yang bisa jadi merupakan salah satu jawaban mengapa rakyat Amerika juga bisa mengubah pendapat dan harapan mereka terhadap pemerintahnya.
Moviefone menyoroti beberapa kutipan tokoh dalam film itu:
– Bahwa TARP (Troubled Asset Relief Program) yang merupakan biaya talangan setiap orang di Amerika cukup untuk melakukan perjalanan di seluruh dunia.
– Bahwa setelah bailout, sekitar US $ 1,2 miliar sebagai beban pembayar pajak digunakan untuk membayar bonus 73 eksekutif AIG, sementara Goldman Sachs mendapat keringanan pajak yang asalnya 34 persen menjadi 1 persen.
– Bahwa CEO rata-rata memperoleh sekitar delapan kali gaji karyawan rata-ratanya satu abad lagi, tetapi sekarang mendapatkan upah lebih dari 300 kali rata-rata karyawan Amerika zaman sekarang .
– Tunjangan pensiun telah kehilangan hampir setengah nilainya selama lima tahun terakhir
– Bahwa polisi New York memperoleh pensiun maksimum sekitar $ 48.000, sedangkan rata-rata CEO menuai pensiun sekitar $ 83.600.000. Jumlah yang sangat jomplang tentu saja!
Mungkin banyak yang bertanya, apakah film itu akurat. Tetapi film itu mengatakan bahwa angka tersebut berdasarkan laporan resmi, sementara beberapa laporan tidak resmi bahkan memaparkan kondisi-kondisi yang lebih suram daripada yang digambarkan film ini.
Dalam hal ini, sebenarnya sangat menarik bahwa masih ada orang yang tidak mengetahui penyebab dan konsekuensi dari Great Recession di tahun 2007. Siapapun, yang bahkan walaupun singkat, akan mengetahui sedikit banyak tentang pemerintahan Bush dan paket bailout pemerintahan Obama dan bagaimana mereka menghabiskannya untuk kepentingan perusahaan besar.
Beberapa orang mahasiswa Amerika yang berumur 20 tahun yang tinggal di Pleasanton, California, dan San Fransisco disodori beberapa pertanyaan, hanya untuk mendapatkan pengertian umum berapa banyak generasi Amerika tahu –atau peduli—terhadap ekonomi negara mereka.
Pertanyaan: Apa yang Anda ketahui tentang utang AS?
Jawaban: Saya tahu bahwa bangsa kami banyak utang.
Pertanyaan: Apakah Anda tahu apa yang akan terjadi pada 2 Agustus, jika jumlah uang AS tidak dinaikkan?
Jawaban: Tidak terlalu tahu.
Pertanyaan: Apakah Anda pernah mendengar tentang kemungkinan utang AS jika Demokrat dan Republik gagal menyetujui rencana untuk menaikkan plafon?
Jawaban: Saya mendengar itu beberapa bulan lalu.
Pertanyaan: Apakah Anda tahu bahwa jika mereka gagal untuk menyepakati rencana kali ini Pemerintah Federal akan menghadapi penutupan yang mirip dengan apa yang terjadi di Minnesota?
Jawaban: Oh, saya pernah mendengar tentang penutupan di Minnesota. Saya mendengar beberapa aktivis mengirim mereka pizza.
Dari wacana di atas, agak terlihat jika generasi muda AS tampaknya tidak begitu peduli dengan hal-hal ekonomi yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan negara mereka. Ketika ditanya beberapa pertanyaan tentang sistem pemilihan Amerika, mahasiswa menjawab dengan benar. Ketika ditanya siapa yang akan dia pilih dalam pemilu berikutnya, ia menjawab, "Yah, biasanya sekitar satu atau dua bulan sebelum pemilu setiap orang mulai berbicara tentang calon."
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa praktik seperti ini umum di kalangan teman-temannya, yang akan menyebarkan cerita dri mulut ke mulut tentang agenda dan kebijakan masing-masing calon.
Ini sama dengan studi Newsweek, di mana majalah ini baru-baru ini memberikan 1.000 tes Kewarganegaraan Amerika Serikat dan menemukan bahwa pengetahuan mereka tentang sejarah dan menjalankan negara mereka sendiri kurang serius. Survei menemukan bahwa "70 persen orang Amerika tidak tahu apa UUD itu," Daily Mail melaporkan.
Selama konferensi pers 11 Juli, Presiden Obama ditanya bahwa 69 persen dari rakyat Amerika—menurut sebuah jajak pendapat CBS –yang menentang menaikkan batas utang negara dan tidak terwakili dalam konferensi itu tentang mengapa meningkatnya utang AS.
"Yah, biar saya bedakan antara politisi profesional dan masyarakat pada umumnya. Masyarakat tidak memperhatikan secara saksama seluk-beluk bagaimana Keuangan (Negara) berjalan selama ini. Dan mereka memang seharusnya tidak. Mereka mengkhawatirkan keluarga mereka; Mereka mengkhawatirkan pekerjaan mereka; Mereka khawatir tentang lingkungan mereka; Mereka punya banyak hal lain dalam hidup mereka; Dan kami dibayar dibayar untuk memikirkan hal itu," ujar Obama.
Dengan kata lain sang presiden Amerika Serikat tampaknya mendorong rakyatnya untuk menghindari "perhatian berlebih" terhadap politik dan membiarkan politisi melakukan pekerjaan itu.
Tapi bagaimana bisa kemudian rakyat Amerika bisa memilih seorang kandidat presiden jika mereka tidak boleh memperhatikan masalah mereka yang utama?
Publik Amerika tidak pernah diberi informasikan yang cukup tentang politik dan keputusan besar yang berpengaruh dan pemerintah AS ingin tetap seperti itu untuk kepentingan politisi, perusahaan dan kelompok lobi. (sa/presstv/