Memuakkan nalar masyarakat yang tidak terkooptasi oleh opini-opini busuk. Media perjuangan sebagaimana digagas periode awal kemerdekaan yang memiliki karakter idealistik, baik pemilik dan awak media bersangkutan, saat ini tinggal cerita.
Sejumlah media dikuasai segelintir orang saja, baik dari kalangan pengusaha atau politikus. Karena itu, ada media yang sarat kepentingan bisnis dan corak partai politik tertentu. Dengan media yang dimilikinya, mereka mengendalikan media sesuai yang dikehendaki dan menjadikan awak media, para jurnalis, seolah robot tanpa nurani.
Bagi jurnalis yang masih punya idealisme dan nurani sehat, bingung memposisikan dirinya. Bingung jika harus hengkang ke mana nantinya dia mesti berlabuh, dan jika memilih tetap bekerja di dalamnya merupakan kesakitan batin dan moral tersendiri.
Prestasi dengan Sepi Pemberitaan
Anies Rasyid Baswedan disebut gubernur Indonesia. Adalah julukan kepeleset lidah dari Mendagri Tjahjo Kumolo terhadap Gubernur DKI Jakarta. Disampaikan Pak Menteri saat melantik Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Namun Tjahjo menampik, ungkapan itu diberikan kepada Anies, karena beban kerja Jakarta amat berat, di mana seluruh lapisan masyarakat dan suku yang ada di Indonesia berkumpul dan bekerja di ibu kota provinsi. Jadi layaklah jika Anies disebut gubernur Indonesia.
Setahun sebulan lebih kurang, Anies memimpin ibu kota, dan menorehkan banyak prestasi. Namun demikian, meski sarat prestasi, Anies tidak menjadi pilihan media arus utama untuk diberitakan. Tidak menjadi media darling. Beda dengan pendahulunya, Ahok yang terus diberitakan media khususnya ‘televisi berita’ tertentu saban waktu. Meski yang dilakukannya adalah pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya tidak punya nilai berita.
Kebiasaan Ahok tiap pagi dikerubuti orang-orang yang mengadu di Balai Kota, menjadi berita yang diulang, bahkan digoreng sampai gosong. Tidak persis tahu orang yang mengadu itu beneran atau orang upahan yang merupakan bagian dari setting pemberitaan pada tokoh yang dimaui. Kasihan Anies.