Antusiasme rakyat sebagai penonton sangat tinggi, beberapa komunitas menggelar nobar (nonton bareng) dengan layar besar. Ibu-ibu yang kali ini lebih populer disebut emma-emma tidak kalah antusiasmenya, mereka rela meninggalkan kegemarannya menonton sinetron “Cinta Suci” di SCTV karena lebih memilih menunggu dan menyaksikan debat calon pemimpin negaranya.
Semangat dan antusiasme menonton debat ternyata berlanjut di media sosial esok harinya. Beragam komentar pun bermunculan menanggapi suasana dan penampilan keempat calon pemimpin negara besar bernama Indonesia ini.
Kalau harus disimpulkan, nampak pada umumnya komentar netizen menganggap debat pertama capres kurang berkualitas, kurang menarik, kurang berbobot, dan lain sebagainya.
Penampilan dan narasi kedua Capres belum memperlihatkan visi besarnya hendak dibawa kemana Indonesia ke depan. Bahkan salah satu Capres dalam closing statementnya cenderung menyinggung dan memojotkan lawan debatnya, walau moderator sudah mengingatkan memberi closing statement yang menyejukkan.