Rohaninya senantiasa disiram aktivitas keagamaan yang teramat cukup untuk ukurannya yang super sibuk. Puasa sunnah Senin dan Kamis, shalat Dhuha yang tidak pernah ditinggalkan sejak remajanya, serta aktif dalam kegiatan keagamaan lainnya. Karenanya, dia layak disebut sehat jasmani dan rohani.
Sandi, jika bicara, wajahnya senantiasa tersenyum pada lawan bicaranya, mendengarkan lawan bicara dengan sabar, lalu menjawabnya dengan santun sambil wajah dan mulutnya tetap tersenyum. Sepertinya tidak tampak lelah di wajahnya meladeni lawan bicaranya, khususnya awak media.
Tidak kalah penting adalah, Sandi itu tampan wajahnya untuk ukuran pejabat publik di negeri ini, yang biasanya buncit perutnya, rambut tidak tersisir rapi dan jalannya sudah terbungkuk-bungkuk. Bukan karena ketuaan, tetapi karena jauh dari sehat jasmani. Ketampanan Sandi itu menyihir lawan jenisnya, meski dia sudah dikaruniai tiga anak yang lucu-lucu.
Sandi jadi sihir tidak saja kaum milenial tapi juga emak-emak muda dan tua, dan bahkan bapak-bapak sekalipun. Sandi bisa dilihat dari angle berbeda: cerdas, tampan, santun dan tajir. Paket komplit, melihat satu wajah dengan berbagai ‘atribut’ nyaris sempurna.