Ruwaibidhah, Fitnah yang Melanda Umat Akhir Zaman

Fitnah ini sangat dahsyat ketika kebohongan diyakini oleh masyarakat banyak sebagai kebenaran dan kebenaran justru dinilai sebagai dusta atau hoax.

Tgk Umar lalu mengutip hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya:

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara. Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Rasulullah lalu menjawab, “Orang fasik dan bodoh yang turut campur dan berbicara dalam urusan orang banyak”.

“Perhatikan fenomena terjadi di zaman kita. Betapa sesuainya keadaan zaman ini dengan berita yang disampaikan Rasulullah SAW. Betapa banyak orang jujur lagi mulia yang didustakan. Banyak pula para pendusta yang ucapannya dianggap kebenaran. Kita bisa menyaksikan apa yang hari ini menimpa ulama-ulama Ahlus Sunnah. Mereka yang sedemikian gigih mempertahankan kebenaran, mempertahankan aqidah Ahlus Sunnah.

Ucapan-ucapan mereka yang penuh hikmah didustakan. Nasihat-nasihat mereka memperingatkan umat agar tetap berada di jalan kebenaran kerap dianggap sebagai sebagai sikap radikal, ekstrim, ulama garis kertas dan stigma negatif lainnya untuk ‎ memecah belah umat.

Padahal maksud mereka adalah memberi nasihat yang tulus kepada umat, kebenaran-kebenaran yang disampaikan ulama kita ini kerap didustakan dan ditolak, sehingga tidak sedikit ulama kita yang menjadi korban fitnah oleh umat percaya pada hoax dan kebohongan kelompok Ruwaibidhah tadi,” jelas Tgk Umar.

Karenanya, Tgk Umar Rafsanjani mengajak seluruh umat Islam Indonesia dan Aceh khususnya, agar bulan Ramadhan sudah diambang pintu dapat menjadi solusi dan momentum untuk melawan segala fitnah yang muncul di tengah umat.

“Di dalam bulan suci Ramadhan, berbicara yang sia-sia dan tidak penting saja sudah dilarang, apalagi berbicara dan menyebarkan fitnah.‎ Kalau masih gagal juga kita melawan fitnah di bulan suci ini, mari kita berdoa agar kita dipanjangkan umur oleh Allah agar sampai pada bulan Ramadhan‎ berikutnya. Jangan sampai gara-gara fitnah kita gagal masuk syurga‎. Kalau kita tidak tahu diam saja, itu akan jadi penyelamat bagi kita di akhirat kelak‎. Jangan menyebarkan dan share fitnah yang kita tidak tahu kebenarannya. Kita yang sudah beribadah dengan bagus dan rajin, tapi sangkut kita dengan fitnah ketika diperiksa di akhirat yang menghalangi masuk syurga‎,” pungkasnya.‎

[Tribunnews]