Ruwaibidhah, Fitnah yang Melanda Umat Akhir Zaman

Ketua Umum Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kota Banda Aceh ini menambahkan, fitnah terhadap keimanan adalah perkara yang akan tetap ada, sebab ia telah menjadi ketetapan di sisi Allah.‎

Ia memiliki konsekuensi, amanah yang memiliki beban, jihad yang membutuhkan kesabaran, sehingga tidaklah cukup sekadar menyatakan Kami telah beriman.

Disebutkannya, banyak yang lulus dengan ujian fitnah ini dengan keimanannya yang kuat dan tidak sedikit juga yang gagal dalam melewatinya karena imannya pura-pura ketika diuji dengan anak istri, harta, pangkat dan jabatan, ilmu pengetahuan dan berbagai kelebihan lain.

Orang-orang di zaman dahulu berhasil menjaga iman dan ketaatannya kepada Allah ketika diuji dengan kemiskinan, tapi gagal mempertahankan keimanan ketika diuji dengan harta dan kekayaan seperti Tsa’labah dan Qarun.

“Berbeda dengan orang kita di zaman sekarang atau akhir zaman. Kita sekarang kebanyakan dengan ujian kemiskinan saja gagal menjaga iman dan taat pada Allah, apalagi dengan ujian kekayaan dan kedudukan akan membuat lebih gagal lagi dengan sifat-sifat kesombongan dan angkuh yang akan timbul karena merasa hebat dengan sedikit kelebihan yang Allah berikan,” terangnya.

Tgk Umar Rafsanjani juga mengungkapkan, di akhir zaman, fitnah dan ujian yang akan dialami oleh umat Islam tidak lagi bersifat pribadi dan kelompok, tapi sudah meluas secara kolektif dirasakan oleh seluruh umat.