Eramuslim.com – Gambar itu berceritra. Penggambaran keadaan, karakter, atau apapun bisa didapat dan ditafsirkan dari sebuah gambar atau karikatur. Tanpa masuk ke halaman dalam gambar luar pun sudah mampu berceritra dengan seribu makna. Disini pembuat tentu memiliki kecerdasan dan kekayaan imajinasi.
Edisi terakhir majalah Tempo bergambar cover Presiden Jokowi yang bermata sipit, berhidung pesek, bermuka lebam, sedang menghitung kancing “perpu tidak perpu tidak”, posisi duduk tanpa kursi, dan bersendal sepatu crocs buaya, sangat bagus sekali.
Bagus karena kaya makna dan mudah dicerna. Seperti sindiran cover “pinokio” terdahulu yang bisa membuat orang mengerti, senang atau marah. Tergantung sudut pandang. Meski beda pandangan tapi ada titik temu yang “mufakat” yakni gambar itu adalah Jokowi, Presiden Republik Indonesia.
Bermata sipit berhidung pesek adalah profil wajah Cina. Jokowi digambarkan berwajah Cina. Apakah karena akrab dan dikelilingi Cina, memanjakan pengusaha Cina, soal Perppu pesanan dan demi kepentingan (investasi) Cina, dikendalikan oleh Cina, atau Jokowi itu memang keturunan Cina. Tafsir boleh saja. Nah kini ditunggu, jika berhidung panjang ada yang marah, jika hidung pendek adakah yang marah juga lalu lapor sana sini lagi atau tidak.