Rakyat Malas

Eramuslim.com – KATA Denny Siregar rakyat yang malas dan lapar selalu menginginkan Presiden turun. Ia menunjuk hidung para perongrong negara yang katanya itu-itu saja.

Rupanya Denny sudah mendapat suplemen lagi karena sebelumnya bersama teman se-buzzernya kompak mengkritik Presiden soal perpanjangan PPKM. Sang pahlawan ini kalau lapar menggonggong kuat tapi malas menggaungkan permanen aspirasi rakyat.

Rakyat yang bersuara ingin Jokowi turun tidak sedikit dan bukan malas. Rakyat yang diam bukan senang dan menerima prestasi pemimpin yang digelari publik sebagai raja pembual. Mereka itu hanya tak mampu bermedia. Justru penyuaranya adalah para pejuang yang berani dan cerdas.

Berbeda jauh dengan para pengecut yang selalu bersembunyi di rimbunan bulu ketiak kakak pembina. Pengemis lapar yang berjajar mengembik saat menagih bayaran.

Terlalu banyak data kelemahan pengelolaan negara. Dari ekonomi, politik, hingga agama. Terlalu banyak otak-atik kata dan bahasa. Padahal itu-itu juga.

PSBB dan PPKM itu tidak beda, semua sama-sama menjadi alat pemaksa untuk hasrat penguasa dalam menunggangi bencana. Rakyat yang dibuat porak-poranda sementara para pejabat nyaman nyaman saja.

Akan tetapi setelah direnungkan lebih dalam ada benarnya juga cuitan Denny bahwa rakyat memang malas, malas level 4, yaitu:

Level 1 malas untuk mengikuti pandangan buzzer rupiah yang biasa mengangkangi rakyat dan menyerang akal sehat dalam berbangsa dan bernegara.

Level 2 malas bertenggang rasa dengan budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme yang telah terbukti menghancurkan sendi budaya luhur dari negara yang merdeka, adil dan beradab.