PUSKESMAS & AKSES INTERNET, APA POSITIF NEGATIFNYA?

Apalagi StarLink menggunakan teknologi LEO / Low Earth Orbital Sattellite yg terletak di 340 km sd 1.200 km diatas bumi, berbeda dgn Satelit biasa yg ditempatkan di Geostasioner Orbit biasanya di 35.786 km diatas bumi. Secara teknis LEO-sat ini bagaikan “balon terbang” membawa BTS / Base Transceiver Sattellite diatas bumi, *_sehingga lebih fleksibel alias bisa dimanfaatkan oleh perorangan / organisasi tanpa harus berbentuk negara. Ini sisi positif sekaligus negatifnya, karena artinya bisa saja dimanfaatkan oleh OTB / Organisasi Tanpa Bentuk atau Kelompok separatis utk berkomunikasi tanpa harus melalui negara tertentu asal sanggup membayarnya. Jadi bisa ada masalah Hukum bagi Indonesia bilamana StarLink ini justru mudah dimanfaatkan oleh pihak2 yg bisa mengganggu integitas bangsa jika tidak diwaspadai termasuk pengaturan Yurisdiksinya.

Kesimpulannya, selain harus dijaga soal “Level playing field” yg sama dengan pihak2 lain yg sudah terlebih dulu eksis di Indonesia, bagaimanapun juga kehadiran Opeator Telekomunikasi, Internet dan Akses media baru bagi Indonesia ini tentu akan menimbulkan sisi Positif (misalnya utk Kesehatan diatas) *_dan sisi Negatif (utk Keamanan dan Ekosistem Telekomunikasi) yg sudah ada._* Oleh karena itu memang kita tidak bisa menolak teknologi, apalagi sekarang bukan hanya masuk era Industry 4.0 tetapi sudah Society 5.0, namun cermat dan bijaklah dalam membuat semua Policy …

*Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes selain selaku Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB adalah juga Magister Kesehatan Masyarakat (Public Health) UGM Asli.

Beri Komentar