Puja-Puji di Istana dan Kenangan Jelang Tumbangnya Orde Baru

Mereka abai terhadap siapa diri mereka dan peran apa yang seharusnya mereka mainkan di kantor tempat kepala negara sekaligus kepala pemerintahan bekerja.

Etika bertindak-tanduk selaku tokoh-tokoh pemimpin politik sudah tercecer sedemikian rupa.

Pertemuan di Istana, tempat Jokowi menyambut para tamu koalisi dengan kapasitas sebagai presiden, seolah menguatkan simpulan banyak pihak bahwa oligarki politik semakin menjadi-jadi di negeri ini.

Lantas, saya pun bertanya-tanya, show off “kesolidan” antara Presiden Jokowi dan sebatas para parpol pendukungnya itu ditujukan kepada siapa? Tidak relevan jika ditujukan ke parpol oposisi, mengingat hanya ada dua parpol yang berseberangan dengan penguasa.

Ditambah DPD RI yang terus berikhtiar merepresentasikan rakyat dengan sesungguhnya, jumlah mereka tetap kalah dibandingkan para parpol yang hadir di Istana.

Ataukah pertemuan penuh puja-puji di Istana merupakan tanggapan balik atas kian maraknya mural di ruang publik?

Atau jangan-jangan itu cara mengompensasikan peran buzzer yang sudah terbaca permainannya dan tak lagi efektif memengaruhi masyarakat?