Eramuslim.com – Sumatera Barat menjadi Provinsi yang mendukung Negara Pancasila” kata Puan Maharani saat mengumumkan rekomendasi PDIP pada pasangan Cagub Mulyadi dan Ali Mukhni.
Sontak ucapan ini menimbulkan reaksi banyak pihak. Dinilai menyinggung warga Sumbar dan merugikan pasangan PDIP sendiri.
Menyinggung karena menganggap Sumatera Barat sebagai Provinsi yang tak setia atau tak mendukung Negara Pancasila. Padahal tokoh-tokoh Sumatera Barat banyak yang menjadi loyalis, pejuang, bahkan perumus Pancasila. Mohammad Hatta adalah Proklamator Negara Pancasila.
Merugikan pasangan PDIP, karena menjadi beban berat bagi pasangan itu. Bakal dimusuhi oleh banyak warga Sumatera Barat yang merasa dilecehkan oleh anak Ketum PDIP tersebut. Bukan mustahil bisa muncul “negative campaign” jangan pilih pasangan PDIP.
Puan bukan saja tidak taktis tapi lucu, atau mungkin lugu. Belum matang meski sudah menjadi Ketua DPR RI. Atau karbitan.
Ada persoalan serius yang mengganjal atau perlu klarifikasi. Pancasila yang mana yang dimaksud oleh Puan. Sebab bila Pancasila yang kini diakui yaitu rumusan 18 Agustus 1945 warga Sumatera Barat tentu tidak diragukan loyalitasnya. Seperti uraian di atas, pendiri negara itu banyak dari kalangan tokoh Sumatera Barat.
Nah jangan-jangan Pancasila 1 Juni 1945 yang dimaksudkan oleh Puan. Pernyataan ini bukan hal mengada-ada. Ada basis argumen dan dasarnya karena PDIP secara platform partainya memang berjuang untuk Pancasila 1 Juni 1945.