Yang bisa dipastikan melalui modus penyelenggaraan seminar tersebut, PT Dupont telah menyuap para petinggi pemerintah Indonesia, dengan harapan para pejabat pemerintah kita tersebut akan memberikan konsesi-konsesi yang menguntungkan bagi kedua korporasi multinasional tersebut: Monsanto dan PT Dupont.
Untuk itu, sudah seharusnya para stakeholders (Pemangku Kepentingan) bidang Politik dan keamanan Indonesia, memandang hal ini sebagai gejala yang membahayakan keamanan nasional Indonesia. Karena melalui indikasi sepak-terjang dan manuver kedua korporasi asing tersebut, nampak jelas bahwa Indonesia sedang menjadi sasaran proyek GMO Amerika Serikat. Sebagaimana terlihat melalui manuver Monsanto dan PT Dupont.
Nampaknya, benarlah ungkapan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Seikat Henry Kissinger, bahwa jika Amerika ingin menguasai rakyat suatu negara, maka kuasailah sektor pangan. Dan itu berarti menguasai sektor Agro Ekonomi.
Sudah menjadi skema kapitalisme global Amerika sejak berakhirnya Perang Dunia II, bahwa penetrasi modal asing terhadap suatu negara, termasuk Indonesia, dilancarkan oleh beberapa korporasi multinasional yang sepenuhnya mendapat dukungan dari pemerintahan di Gedung Putih.
Seperti di sektor minyak melalui ExxonMobil, di sektor pertambangan Freeport, dan di sektor Agro Ekonomi melalui Monsanto dan Dupont.
Maka itu, pemerintah dan berbagai komponen strategis bangsa, khususnya yang menaruh perhatian pada bidang ekonomi, kebijakan luar negeri dan keamanan nasional, harus semakin meningkatkan kewaspadaannya. Dan mencegah agar monopoli korporasi asing terhadap sektor strategis Indonesia, khususnya bidang pertanian, jangan sampai terjadi.(kl/tgr)
Penulis: Hendrajit, Pengkaji Geopolitik Global Future Institue (GFI)