Presiden Jokowi Mana Bisa Tahan?

11. Untuk memulihkan pendapatan negara maka pemerintah harus menormalkan konsumsi masyarakat. Sementara agar konsumsi meningkat maka pendapatan masyarakat harus meningkat. Pendapatan perkapita masyarakat telah menurun drastis. Tahun 2020 pendapatan perkapita Indonesia turun menjadi 3870 dolar setahun atau turun 6,42 persen, lebih rendah dari pendapatan perkapita tahun 2018. Untuk mendongkrak ini pemerintah harus bagi uang. Lah uangnya dari mana untuk dibagi bagi ke rakyat?

12. Usaha menyita uang BLBI melalui satgas BLBI pimpinan Mahfud MD gagal total. Usaha menjalankan UU MLA menyita uang para bandit perampok kekayaan alam Indonesia juga gagal. Tampaknya Pesiden Jokowi tidak berani menjalankan UU MLA karena takut perlawanan para bandit pemilik uang 11 ribu triliun rupiah  sebagaimana data pemerintah sendiri.  Tapi kalau tidak menjalankan MLA uangnya dari mana lagi?

13. Anggaran pemilu serentak tahun 2024 sangat besar, mencapai 100 triliun rupiah. Presiden harus jungkir balik bagaimana dapat uang 100 triliun rupiah untuk membiayai pemilu serentak 2024. Untuk bisa dapat uang sebesar itu belum tau caranya, comot dari mana. Tidak ada lagi dukungan internasional untuk biaya pemilu di Indonesia. Barangkali itu alasan gak perlu pemilu, mending bikin ibukota baru. Begitu?

14. Tahun mendatang banyak sekali perusahaan yang harus disuntik dana penyertaan modal negara (PMN), sebab kalau tidak BUMN akan  banyak yang gulung tikar. Secara urutan yang  bangkrut karena utang sangat besar tersebut adalah Garuda, BUMN Karya, Krakatau Steel,PTPN, angkasa pura, BUMN tambang, PLN dan Pertamina. Saat ini utang BUMN mencapai 7.000 triliun. BUMN bisa berutang namun tak tau bagaimana membayarnya. Apa memang BUMN dibangkitkan saja?

15. Bangkrutnya Jiwa Sraya, bumi putera, dan kemungkinan bangkrutmya perusahaan asuransi lain yang terkait dengan pemerintah seperti jamsostek, asabri, dan Taspen, sampai sekarang beluk jelas jalan keluarnya. Kasus dana Jamsostek dan Asabri telah memperlihatkan berapa besar ancaman hilangnya dana publik tersebut. Kemungkinan masalah yang sama terjadi pada seluruh dana pensiun BUMN. Siapa yang tanggung, dari mana uangnya untuk atasi semua masalah itu?

Banyak sekali masalah yang dihadapi Presiden Jokowi ini, mengapa masalah datang menimpa bertubi-tubi? Apakah masih bisa tahan?

[RMOL]