Eramuslim.com – Perdana Menteri Lee Hsien Loong tahu persis bahwa stablitas Indonesia sangat krusial bagi Singapura. Ketika PM Lee menerima kunjungan silaturahim Prabowo Subianto (PS) beberapa hari lalu (26/11/2028) dan beliau (PM Lee) sengaja memviralkannya lewat akun Instagram, rangkaian peristiwa ini bukanlah agenda biasa. Lee Hsien Loong ingin memberikan isyarat bahwa PS adalah sentrum stabilitas yang diperlukan Singapura itu.
Lee sangat memahami bahwa penolakan rakyat Indonesia terhadap kelanjutan pemerintahan Jokowi, sangat besar. Sebaliknya, beliau paham seratus persen bahwa rakyat menginginkan PS memimpin Indonesia, April tahun depan.
Sebagai salah satu negara yang memiliki “national security consciousness” (kesadaran keamanan nasional) yang sangat tinggi di dunia (tak berlebihan untuk disejajarkan dengan AS, Israel, Inggris, Prancis dan negara-negara Eropa lainnya), Singapura melihat Indonesia sebagai “decisive factor” (faktor yang menentukan) bagi ketenteraman negara pulau itu. Bahkan bagi kawasan Asia Tenggara secara kesluruhan.
Artinya, stabilitas sosial-politik Indonesia akan menentukan kadar ketenteraman Singapura dan ketenteraman regional itu.
Nah, hari-hari ini PM Lee pastilah mengikuti dengan saksama perkembangan politik di Indonesia menjelang dan semasa tahun pilpres sekarang ini. Ini sangat penting bagi Lee. Penting karena PM memerlukan prediksi tentang hasil kontestasi yang sedang berlangsung.
Ketika Lee menerima Prabowo di kantornya, lengkap dengan publikasi yang bisa menjengkelkan kubu lawan politik ketua umum Gerindra itu, settingan ini bukan dilakukan tanpa perhitungan. Lee ingin mengirimkan “coded message” (pesan bersandi) bahwa Singapura “memahami” penolakan rakyat terhadap kelanjutan periode pemerintahan Jokowi. Bahwa beliau dan rakyat Singapura siap membangun hubungan yang lebih kuat di segala bidang, utamanya kerja sama ekonomi dan politik, di bawah kepemimpinan PS.