Benar-benar pasukan tempur yang super elite! Ada presiden. Ada wakil presiden. Ada menteri-menteri. Ada barisan gubernur, walikota, bupati, hingga camat. Ada polisi dan tentara. Luar biasa, pasukan petahana mirip sebuah negara dan sumber keuangan tidak terbatas.
Bagaimana dengan penantang?
Hanya didukung oleh 3 Parpol. Yang satu nggak usah dihitung karena sang ketum sepertinya ogah-ogahan. Dan kader-kader mereka sepertinya lebih suka menggempur koalisi mereka sendiri ketimbang menyerang lawan. Media? Cuma mengandalkan ILC di TV-One yang relatif netral. Itupun sering dipersekusi dengan alasan kendala teknis (tekanan istana). Andalan lain hanya media sosial dan sesekali mengandalkan gerakan massa yang selalu dihadang pasukan preman.
Pertandingan yang tidak sepadan. Pilpres kali ini benar-benar seperti Daud yang bertubuh mungil harus menghadapi Goliath yang bertubuh tinggi besar, kekar, berpengalaman, dan terlatih.
Tapi tidak perlu gentar. Tidak ada hal yang mustahil di dunia ini. Tidak ada kekuatan hasil rekayasa manusia yang tidak bisa ditumbangkan.
Daud yang mungil mampu menumbangkan Goliath yang bertubuh raksasa. 313 pasukan Muslim mampu mengusir keluar 1000 pasukan Quraisy dari Kota Badar, Madinah (konon kisah 300 pasukan Spartan pimpinan Leonidas yang mengalahkan ribuan pasukan Xerxes terinspirasi kisah Perang Badar ini). AS sebagai negara superpower pemenang Perang Dunia II tak mampu menaklukan negara Vietnam yang kecil.
Dan DKI adalah sebuah contoh nyata, bahwa dengan dukungan yang nyaris sama, petahana yang superior bisa ditumbangkan.
Anggap saja ini ujian. Jika pasangan penantang tidak sanggup menghadapi kekuatan pasukan elite petahana, bagaimana mungkin mereka sanggup menghadapi kekuatan dua superpower dunia yang jauh lebih kuat, USA dan RRC, yang saat ini sedang berjibaku untuk menjadi penguasa dunia?
***
Btw, seandainya petahana keluar sebagai pemenang, bagaimana membalas budi mereka yang terlibat ya? Di periode pertama saja, dengan “koalisi ramping”, bagi-bagi jabatan tidak selesai selama satu periode. Bagaimana sekarang, dengan pasukan yang jauh lebih gendut? [swa]