PETA DUNIA AKAN BERUBAH

Tuduhan Murahan Kepada Mujahidin Thaliban.

Saat Mujahidin Afgan melawan agresor Uni Soviet dari tahun 1979 sampai 1992 (13 tahun), mereka juga dituduh dengan berbagai tuduhan murahan seperti pemberontak, fanatik, radikal, terbelakang dan seterusnya. Begitu pula yang dialami Mujahidin Thaliban.

Ketika AS tidak berhasil menegokan kepentingannya dengan para Pemimpin Thaliban yang menguasai Afganistan sejak 1996, Pemerintahan AS mulai membuat skenario menjatuhkan pemerintahan Islam Afganistan pimpinan Thaliban.

Pertama, melalui Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran).

Semua media mainstream yang berpihak kepada AS dan Eropa, termasuk di sini, melabeli Mujahidin Thaliban dengan berbagi label murahan seperti kelompok Thaliban penganut Islam kolot, keras, fanatik, ekstrim, teroris, intoleran, diskriminatif terhadap kaum hawa, melarang kaum wanita menuntut ilmu, membiayai pemerintahan melalui ladang ganja, anti kemajuan dan segudang label murahan lainnya.

Kedua, melancarkan Ghazwul Askari (Perang Militer).

AS merekayasa peristiwa serangan terhadap gedung kembar WTC 11 September 2001, agar dapat *legalitas palsu* dapat diraih. Tuduhan rontoknya gedung kembar WTC dan serangan ke Pentagon dalam waktu bersamaan diarahkan ke *Usamah Bin Laden,* pemuda Muslim milyarder Saudi yang saat itu tinggal dengan keluarga dan banyak sahabatnya di Afganistan atas perlindungan Pemerintah Thaliban.

Presiden AS saat itu *Gerge W. Bush* ngotot agar Thaliban segera menyerahkan *Usamah Bin Laden* kepadanya dengan tuduhan otaknya keruntuhan gedung WTC yang menewaskan sekitar 4.000 orang yang ada di dalamnya. Jika tidak, Thaliban akan diusir dari pemerintahan dan Afganistan akan dibumihanguskan.

Sebagai Mujahidin yang punya mental baja dan takut hanya kepada Allah karena tidak ada dasar hukumnya menyerahkan saudara Muslim kepada orang kafir, maka Pemerintah Thaliban menolak mentah-mentah permintan Presiden AS tersebut.

Akhirnya proposal Pemerintah/Presiden AS untuk melakukan penyerangan ke Afganistan dengan berbagai alasan yang diada-adakan, utamanya menangkap *Usamah Bin Laden* hidup atau mati, secepat kilat mendapat persetujuan Kongres AS dan juga dukungan NATO dan negara Eropa lainnya.

Afganistan dibombardir dari segala penjuru. Setelah beberapa lama, AS dan sekutu berhasil mengalahkan Mujahidin Thaliban.

Pemerintahan Thaliban dikudeta dan diganti dengan pemerintahan boneka. Didudukkanlah *Hamid Karazay* sebagai Presiden baru Afganistan dan juga semua pimpinan lembaga negara dan pemerintahan, termasuk militer dan kepolisian diganti dengan orang-orang Afganistan cetakan AS.