“Perselingkuhan” itu Bikin Sunyi Gedung “Wakil Rakyat”

Namun usia demokratis pemerintahan era reformasi rupanya cukup bertahan hanya sekitar dua puluh tahunan saja. Saat ini kehidupan demokratis sudah perlahan lahan kembali ke siklus awal 20 tahun yang lalu ketika Orba masih berkuasa. Hal ini ditandai dengan makin mandulnya lembaga perwakilan dan sunyinya suara mereka.

Apakah kiranya kondisi ketidakberdayaan masih akan berlangsung lama seperti zaman Orba hingga lebih dari dua puluh tahun lamanya ?. Atau mungkinkan beberapa tahun kedepan akan terjadi suatu peristiwa sehingga kekuatan masyarakat sipil melalui Parlemen kembali menemukan jati dirinya ?.

Yang jelas ditengah kondisi lemahnya Parlemen kita maka kekuatan sipil penyeimbang diluar pemerintahan seperti kalangan mahasiswa, aktifis, LSM serta komponen bangsa lainnya harus tetap ada. Karena kalau tidak maka kondisi berbangsa dan bernegara akan semakin parah karena penguasa bisa bertindak seenaknya. Bukankah Lord Acton  jauh-jauh hari sudah mengingatkan kita semua bahwa orang yang punya kekuasaan itu akan cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaannya ?.[]

Penulis: Desmond J Mahesa, Wakil Ketua Komisi III DPR RI

[lawjustice]