Perang Palestina: Antara Kaum Kafir Vs Umat Islam, Bukan Antara Israel Vs Hamas


Ust. Fathuddin Ja’far

Sejak Hamas Melancarkan serangan Topan Al-Aqsha 7 Oktober 2023 lalu semua media di dunia ini, termasuk di negeri ini menyatakan itu Perang antara Israel dengan Hamas.

Benarkah demikian? Berikut Fakta Sejarahnya :

1. Tahun 1897, Yahudi mengadakan kongres di Basle, Swiss untuk mendirikan organisasi Zionis yang digagas dan dipimpin Herzle, seorang Yahudi asal Hongaria.

Tujuannya, menghimpun semua kekuatan Yahudi dunai untuk mendirikan negara dengan nama Israel di atas bumi Palestina dalam 50 tahun ke depan.

2. Tahun 1960, mereka merubah namanya menjadi organisasi Zionis Internasional.

Tahun 1916, Inggris Perancis dan didukung Kerajaan Rusia (Tsar, sebelum hancur 1917) mengadakan Perjanjian Sykes-Picot. Sebuah perjanjian tingkat tinggi antara Inggris dan Perancis untuk menjajah dan membagi negeri-negeri Arab dan Afrika Muslim yang sebelumnya berada dalam wilayah Khilafah Utsmaniyah selama 5 abad.

3. Tahun 1917, Inggris mengeluarkan resolusi Balfour (atas nama menteri luar negeri Inggris saat itu) terkait persetujuan Inggris bahwa Palestina akan dijadikan negara Yahudi.

4. Sejak tahun 1923 Inggris dan Perancis menjajah dan memecah belah negeri-negeri Arab dan Afrika Muslim dan membagi-nya sesuai kesepakatan mereka dan Palestina menjadi jatah Inggris.

Sejak 1923 sampai 1948, Inggris dengan segala cara mendatangkan yahudi dari berbagai negara di dunia ke Palestina, khususnya dari Eropa.

5. Umat Islam Palestina bangkit melawan penjajah Inggris seperti yang dilakukan oleh seorang ulama besar Palestina bernama Izzuddin Al-Qassam yang syahid  20 Nopember 1935 di tangan pasukan Inggris.

6. 29 Nopember 1947 PBB mengeluarkan resolusi pembagian wilayah palestina :

1. 56% utk Yahudi
2. 43% utk  rakyat Palestina
3. 1% lagi (Al-Quds) di bawah pengawasan PBB

7. 15 Mei 1948, atas desakan PBB, Inggris melepaskan Palestina dari wilayah jajahannya dan di hari yg sama Yahudi mengumumkan berdirinya Negara Israel di Palestina.

Sebelumnya sudah ada kesepakatan antara tokoh Zionis Yahudi Moshe Sharett dg pemerintahan Amerika Serikat mendukung negara Yahudi di Palestina.

Pada hari yg sama, Mei 1948, Presiden AS, Harry S. Truman langsung mengakui Negara Israel di Palestina. AS menjadi negara pertama di dunia mengakui Negara Yahudi di Palestina.

8. Setelah Yahudi mendeklarasikan Negara Israel di atas bumi Palestina, Mei 1948, para Mujahidin di wilayah sekitarnya seperti Mesir, Suriah, Irak dan Jordania bangkit melawan Penjajah Yahudi yang dimobilisasi oleh Ikhwanul Muslimin pimpinan Hasan Al-Banna.

Nyaris Yahudi kalah. Namun, mereka dikhianati para pemimpin di negara-negara tersebut yang sudah tunduk kepada lobby Zionis Yahudi.

Caranya dengan memanggil para Mujahidin kembali ke negara masing-masing untuk aplusan dengan tentara regular dan Mujahidin harus menyerahkan senjata mereka.

Setelah sampai ke negeri masing-masing, mereka ditangkap, dipenjarakan dan ada yang dibunuh.

Sejak itu, Zionis Yahudi dan pemimpin bonekanya di negeri-negeri Arab berupaya membunuh Hasan Al-Banna dan para tokoh besar Ikhwanul Muslimin (IM) serta menghancurkan organisasi gerakan dakwah yang didirikan 1927 itu.

Sejak itu, Zionis Yahudi membangun opini dunia bahwa perang di Palestina adalah perang Israel VS Arab, Yahudi VS Islam.

9. Tahun 1967, Yahudi melakukan serangan ke wilayah-wilayah palestina yang belum diduduki seperti, Jalur Gaza, West Bank (Tepi Barat), Al-Quds,  Dataran Tinggi Golan (wilayah Suriah) dan bahkan Semenanjung Sinai (wilayah Mesir) yang 1982 dikembalikan ke Mesir.

Tahun 1967 itu terjadi perang (sandiwara) 7 hari antara Penjajah Yahudi dengan beberapa negara Arab sekitarnya seperti Mesir, Suriah dan lainnya.

Sejak itu, Zionis Yahudi merubah istilah dari perang Israel VS Arab menjadi perang Israel VS Palestina.

10. Tahun 1973 terjadi Perang antara Yahudi Penjajah dengan Mesir dan Jordania. Mesir, Suriah dan Jordania hanya melakukan manuver-manuver serangan jarak jauh ke wilayah Palestina jajahan Yahudi dengan tujuan Semenanjung Sinai dikembalikan ke Mesir, Dataran Tinggi Golan dikembalikan ke Suriah dan West Bank (Dhaffah Garbiyyah) yang tadinya sebagai wilayah otonomi Jordania dapat dikembalikan.

Hasilnya nihil belaka dan tanah Palestina benar-benar jatuh ke tangan Zionis Yahudi sebagai penjajah.

Sebab itu, banyak yang menyangsikan negara-negara Arab sekitar Palestina, sejak perang 1948, 1967 dan termasuk 1973, apakah mereka serius berperang, atau semuanya sandiwara belaka.

11. Desember 1987 Syehk Ahmad Yasin dengan 6 tokoh Islam lainnya mendirikan Hamas (Harakah Muqawamah Islamiyyah) di Gaza, sebuah organisasi dakwah dan Jihad dan mengumumkan *Intifadhah* di tahun yang sama; sebuah perlawanan fisik terhadap penjajah Yahudi dengan batu, bom-bom molotov dan kemapuan lain seadanya.

Sejak itu, Zionis Yahudi membentuk opini dunia dengan sebutan “Perang Israel VS Hamas.

Sampai detik ini, opini tersebut telah menancap ke dalam otak dan alam bawah sadar manusia di atas muka bumi ini, termasuk sebagian tokoh Islam dan umat Islam.

Implikasinya, Zionis Yahudi yang nyata-nyata masuk ke Palestina sebagai penjajah, perampok, pembunuh bangsa Palestina, menginjak-injak kemuliaan Masjid Aqsha dan seterusnya, kemudian mendirikan negara jajahan yang mereka beri nama *Israel* atas rekayasa Inggris, Perancis, Amerika, PBB dan negara-negara Arab sekitarnya, digambarkan Israel adalah negara yang sah dan legal. Sedangkan Hamas dan pejuang Muslim lainnya yang nenek moyang mereka sudah mendiami Gaza dan seluruh bumi Palestina sejak tahun 16 Hijriyah (setelah ditaklukan pasukan Umar Ibnul Khattab 1430 tahun yang lalu), adalah kelompok teroris dan pemberontak yang wajib ditumpas di atas muka bumi sebagaimana yang dikoar-koarkan AS, Eropa dan budak-budak Zionis di dunia selama ini.

12. Karena *Intifadhah* semakin kuat dan meluas, Yahudi ketakutan dan melakukan perjanjian rahasia dengan PLO yg dipimpin Yaser Arafat di Oslo, Norwegia dari 1991-1993 dan di tanda tangani 1993 di Amerika Serikat.

Isinya, mendirikan sebuah daerah otonomi untuk rakyat Palestina di wilayah Jalur Gaza (1.3% dari total tanah Palestina) dan Tepi Barat (West Bank) dengan luas 21% dari total tanah Palestina.

13. Agar terlihat cantik di mata dunia, Yahudi memerintahkan PLO pimpinan Yaser Arafat, mengadakan Pemilu untuk wilayah Gaza dan Tepi Barat.

Qadarullah, Hamas menang telak dan Ismail Haniyah, salah seorang pemimpin Hamas dilantik jadi PM Palestina.

Yahudi shock. Atas perintah Yahudi pula, setelah beberapa lama, PLO mengkudeta pemerintahan Ismael Haniyah. Anehnya, Amerika, Eropa, PBB dan bahkan negara-negara mayoritas Islam, tetap membutakan mata dan menulikan telinga dan hanya mengakui PLO dan pemerintahan boneka Yahudi Palestina.

Tidak heran jika Mahmud Abbas, sang boneka Zionis Yahudi di Palestina mengutuk serangan Hamas tehadap 25 wilayah Palestina yang dijajah Yahudi sambil kata :

“Apa yang dilakukan Hamas itu tidak mewakili kehendak masyarakat Palestina. Hamas bukan merepresentasikan masyarakat Palestina”.

14. Para pejuang Palestina menolak kudeta tersebut dan tahun 2007 Hamas menguasai Gaza yg luas wilayahnya 1.3% dari tanah Palestina dengan penduduk sekarang sekitar 1.8 jt jiwa dan mengusir PLO/Fatah dari wilayah Gaza.

Sedangkan Tepi Barat seluas 21% dari total wilayah Palestina tetap jadi wilayah otonomi (boneka) Yahudi dengan Presiden bonekanya Mahmud Abbas.

15. Perjuangan Jihad membebaskan Palestina dari jajahan Yahudi berlanjut sampai sekarang dengan kemampuan perang Hamas yg sdh sangat luar biasa, menggentarkan seluruh dunia seperti serangan Topan/Badai Al-Aqsha 7 Oktober lalu.

Sampai detik ini, pertempuran masih terjadi dengan sengit.
Apalagi terdapat 12 faksi jihad Palestina yang menggempur Yahudi di 25 titik wilayah Palestina yang diduduki Yahudi sejak 1948.

Berita gembira lainnya, sejak tiga tahun belakangan, 12 faksi Jihad tersebut sudah bersatu dan berkordinasi latihan militer untuk mengusir penjajah Yahudi.

Alhamdulillah 15 tahun belakangan ini, dukungan umat Islam seluruh dunai semakin meningkat luar biasa yang sebelumnya sangat terbatas. Ditambah lagi Negara Turki, Qatar, Malaysia dan Afganistan sangat mendukung Mujahidin Palestina.

16. In nsya Allah, cepat atau lambat, perang di Palestina akan kembali menjadi perang antara kufur dan Islam di mana Yahudi yang menjadi garda depan *Blok Kufur* dan Hamas dengan kelompok Mujahidin Palestina lainnya menjadi garda depan *Blok Islam*, in syaa Allah. Saat itulah nubuwat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam akan terbukti di mana kaum Muslimin berhasil membunuh dan mengusir kaum Yahudi Penjajah itu.

#Save Hamas = Save Palestina, Save Masjid Aqsha & Save Umat Islam.

Beri Komentar