Penyesalan Sang Presiden Pasca Periode Diperpanjang, Akankah Berulang?

Diketahui, Harmoko pada 1997 melapor kepada Presiden kedua RI Soeharto. Isi laporannya mengeklaim bahwa rakyat masih menghendaki Soeharto untuk dipilih oleh MPR menjadi Presiden RI untuk periode ketujuhnya.

Masinton menyinggung saat ini ada sosok seperti Harmoko. Ketika sosok tersebut menyebut bahwa rakyat menghendaki Presiden Jokowi untuk maju ke periode ketiganya.”Jangan-jangan ada Harmoko kedua, big mouth juga dari omong kosong. Jangan-jangan ini ada Harmoko kedua ini, yang tidak perlu saya sebut, diraba-raba saja,” ujar Masinton seperti dikutip law-justice.co 15/03/2022.

Sepertinya barisan para “pengingat” mengenai perpanjangan jabatan presiden tiga periode dan “pendorong” tiga periode saat masih sengit bertempur untuk menggolkan misinya. Barisan para pengingat yang dimotori oleh tokoh tokoh partai politik dari PDIP maupun Partai lain seperti Gerindra sedang “bertempur” melawan barisan kelompok Harmoko jilid dua yang dikomandani oleh Menteri Luhut Panjaitan dkk.

Akan halnya Presiden Jokowi sendiri sudah didesak oleh beberapa kalangan untuk meresufle para Menteri yang getol menyuarakan perpanjangan masa jabatan Presiden karena dinilai bertentangan dengan konstitusi negara. Tetapi nyatanya Presiden sendiri terkesan tidak berdaya mengambil keputusan untuk menghentikan manuver mereka.

Terakhir baru muncul pernyataan Presiden yang meminta kepada seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju untuk tidak lagi berbicara terkait isu penundaan pemilihan umum (Pemilu) maupun perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. “Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, nggak,” kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Dengan adanya instruksi dari Presiden ini publik masih melihat apakah perintahnya akan ditaati oleh para Menterinya atau dianggap sebagai angin lalu saja. Karena sudah jamak terjadi dimana Keputusan Presiden bisa dibatalkan oleh Menterinya terutama Menteri yang digelari mengurusi segala urusan karena luasnya kewenangan yang dimilikinya.