Penyesalan Sang Presiden Pasca Periode Diperpanjang, Akankah Berulang?

Sebenarnya Mantan Presiden Soeharto sudah berkeinginan untuk melepas jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia sejak tahun 1993. Fakta ini disampaikan  Emil Salim, eks Menteri Lingkungan semasa Soeharto berkuasa. “Tampaknya ada keinginan mundur tahun 1993 itu, “the end of the road”,” kata Emil  saat menyampaikan kesan-kesan di acara Haul ke-3 Soeharto di Gedung Granadi, Jakarta, Kamis (27/1/2011) seperti dikutip tempo.co.

Menurut Emil, suatu hari pada tahun 1993,  Soeharto memanggilnya ke Cendana. Soeharto menyatakan, Emil Salim tak lagi masuk menteri kabinet tahun 1993. Saat itulah, kata Emil, Soeharto bercerita panjang lebar soal  budaya Jawa yang tidak ia mengerti maksudnya.

Setelah bercakap panjang-lebar yang dianggapnya berputar-putar itu, akhirnya tahulah dia sebenarnya tujuan Pak Harto ingin mengabarkan bahwa dirinya tidak masuk lagi dalam kabinet selanjutnya.

Mantan menteri negara pembangunan dan lingkungan hidup ini malah mengaku senang dengan kabar yang diterimanya. Menurutnya menjadi menteri selama 25 tahun membuatnya merasa bosan menjalaninya.

Tanpa ia sadari, lanjut Emil, kejenuhannya selama ini ditangkap oleh sifat halus Pak Harto. “Dia bilang, saya juga capek. Ibu Tien pun meminta berkali-kali saya juga lengser keprabon, mundur. Saya juga merasa sudah waktunya mengundurkan diri. Beliau cenderung ingin berhenti tahun 1993,”kata Emil menirukan kalimat Pak Harto kepadanya.

Emil menambahkan, beberapa bulan kemudian, Pak Harto pun memanggil Dewan Pembina Partai Golkar dan mengemukakan keinginannya.  Soeharto lalu meminta Harmoko yang waktu itu sebagai Ketua Umum Golkar untuk mencari tahu apakah rakyat masih menginginkannya menjadi presiden untuk periode berikutnya.

“Hasil survei menunjukkan  92 persen rakyat Indonesia meminta bapak Soeharto tetap jadi presiden. Tapi saya kira 93 persen hati kecilnya ingin mundur, hanya saja ada kondisi teman-teman politiknya ngipas supaya terus (tetap jadi presiden),”ujarnya.

Apa yang disampaikan oleh seorang Emil Salim yang merupakan mantan Menterinya itu mengisyaratkan suara hati kecil Soeharto yang sudah sejak lama sebenarnya ingin mundur dari jabatannya. Itu sebabnya Pak Harto pernah berucap bahwa ia merasa dijebak/dibohongi oleh Harmoko yang terus mendorongnya supaya maju menjadi Presiden lagi dengan alasan rakyat masih menghendakinya.