“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nashrani sebagai pemimpin, sebagian mereka adalah pelindung bagi sebagian yang lain. Dan siapa yang menjadikan mereka pemimpin di antara kalian maka sesungguhnya ia termasuk golongan mereka, maka sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim” (QS. Al Maaidah [5]: 51)
Baru-baru ini dunia digemparkan aksi eksekusi yang dilakukan mujahidin Panji Hitam (Islamic State) terhadap pilot Yordania yang ikut ambil bagian dalam koalisi internasional pimpinan AS utk membombardir dan membakar hidup-hidup sesama saudara muslimnya sendiri atas nama perang melawan terorisme. Mujahidin Islamic State memutuskan untuk mejatuhkan hukuman Qishash terhadap pilot Jordania Mua’z Kasasbeh. Eksekusi ini menjadi pusat perhatian karena caranya yang dianggap “biadab” yaitu membakar hidup-hidup tawanan. Sontak dunia-pun mengutuk tindakan tersebut tak terkecuali para penguasa Arab yang turut ikut ambil bagian membantu kepentingan koalisi internasional pimpinan AS. Para ulama pun tak lepas dari sikap pro dan kontra dalam masalah ini.
Tapi, terlepas pro dan kontra eksekusi tersebut, yang menarik adalah mencermati sikap ganda para penguasa Arab yang notabenenya merepresentasikan penguasa negeri muslim. Beberapa pihak jadi bertanya-tanya, penguasa Arab sebenarnya membela kepentingan siapa. Islam kah atau menghamba kepada kepentingan Amerika? Tertawannya pilot Jordania oleh mujahidin Islamic State semakin menjadi bukti kuat dan shahih turut sertanya beberapa negara Arab dalam koalisi pimpinan kafir harbi Amerika Serikat untuk memerangi mujahidin Islamic State di Irak dan Suriah. Apalagi sebelum eksekusi dalam video yang dirilis sayap media resmi Islamic State Mua’z Kasasbeh sempat membongkar keterlibatan beberapa negara Arab tersebut. Diantara Negara Arab yang terlibat tersebut adalah Arab Saudi, Jordania dan Uni Emirat Arab.
Mujahidin melakukan aksi keras demikian terhadap pilot Jordania karena mereka meyakini murtadnya seorang muslim yang turut menolong kaum kafir untuk memerangi saudara muslimnya sendiri. Ironis memang, sementara pesawat tempur negara-negara Arab muslim yang hari ini membantu kepentingan Amerika untuk memberangus mujahidin Islamic State dan dengan tega membakar hidup-hidup sesama saudara muslimnya sendiri tak digunakan sedikitpun untuk mengusik Rezim As Sisi Mesir, Rezim Syiah Suriah dan Negara Israel ketika jelas-jelas dihadapan mata melakukan pembantaian amat keji terhadap warga sipil muslim. Bahkan ketika penguasa Yaman yang secara kasat mata adalah satu muslim sunni oleh penguasa Arab tak dibantu ketika sudah diambang kejatuhan akibat pemberontakan Syiah Houthi. Hingga akhirnya hari ini kita mendengar berita pemerintahan Yaman sudah benar-benar jatuh ke tangan Syiah Houthi.
Bagi orang yang secara jeli memperhatikan situasi dn kondisi perpolitikkan yang sedang berkembang terutama di timur tengah seolah-olah seperti semakin membuka kedok kepada kepentingan siapakah sebenarnya para Penguasa Arab dalam hal politiknya berpihak. Sungguh sepertinya kita memang sedang berada ditengah zaman yang penuh intrik dan muslihat. Cukuplah pelajaran dan tadzkiroh bagi kita bersama bahwa membantu Kaum Kafir dalam memerangi saudara sesama muslim diancam oleh Allah S.W.T dengan balasan neraka Jahannam sebagaimana yang terjadi ketika sebagian kaum muslimin menolak perintah hijrah nabi Muhammad S.A.W dan malah turut serta menyertai pasukan kafir Quraisy dalam perang badar. Mereka divonis oleh Allah dengan balasan neraka Jahanam sebagaimana yang termaktub dalam AlQur’an surat An Nisa ayat 97 s.d 100. Na’udzubillahi min dzalik
Semoga kejadian ini dapat mjd pelajaran dan efek jera bagi org yg menyaksikan terutama bagi pilot negeri arab lainnya yg pemerintahannya mjd sapi perah kepentingan Amerika. Ingatlah, sejarah akan mencatat pengkhianat dgn catatan tinta memalukan dan akan menjadi gugatan berat dihadapan mahkamah Allah S.W.T. AlQur’an memberitahu bahwa kita tidak akan mendapati muslim sejati yang menjalin hubungan kasih sayang dengan mereka yang memerangi agama Allah bahkan meskipun itu adalah saudara, anak kandung dan bapak-bapak mereka sendiri. Mereka itulah Partai Allah, sesungguhnya partai Allah adalah golongan yang pasti dimenangkan olehNya. Semoga kita termasuk yang Allah golongkan didalamnya. Aamiin. Wallahua’lam bisshawab.
“Engkau (Muhammad) tiada akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya sekalipun orang-orang itu mbapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara dan keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah Allah tanamakan keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan dariNya. Lalu dimasukkanNya mereka kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sunga, mereka kekal didalamnya. Allah ridho terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap limpahan rahmatNya. Mereka itulah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung” (Q.S Al-Mujadilah : 22) .