Pembangunan Tembok Baja Menderitakan bangsa Palestina

Pasca setahun serangan Gaza, Kehidupan bangsa Palestina sama sekali belum membaik. Bangunan dan infrastruktur Palestina banyak yang runtuh. Bangsa Palestina hidup serba kekurangan sejak Israel memblokade wilayah Gaza sejak Juni 2007 atau Ketika Hamas mengambil kendali penuh atas wilayah Gaza. Supply bahan makanan, pakaian , obat dan kebutuhan lainnya diperoleh dari penyelundupan karena Israel dan Mesir melarang adanya perdagangan dengan Gaza.

Setahun ini tampaknya penderitaan Gaza tidak akan berakhir bahkan ada tanda-tanda penderitaan bangsa ini akan menjadi-jadi. Kabarnya negeri piramida akan melakukan blockade total di antara perbatasan Rafah. Kini mereka berencana membangun tembok dari baja yang membentang sepanjang 30 mil perbatasan Gaza.

Pembangunan tersebut tentu akan mematikan kehidupan Bangsa Palestina mengingat Palestina mengandalkan 60% pasokan supplai dari terowongan selundupan di perbatasan Gaza-Mesir. Para ahli juga menyatakan tembok tersebut akan membahayakan persediaan air tanah bagi warga Gaza.

Pemerintah Mesir membangun tembok tersebut dibawah supervise insinyur angkatan bersenjata Amerika Serikat. Amerika sangat berperan dalam membantu eksistensi Israel. Sebelum tembok ini dibangun , Amerika sudah merencanakan tembok yang disebut juga tembok neraka pada tahun lalu.

Bukan rahasia kalau Amerika selalu menekan tiap negara untuk mengabulkan setiap hajatnya. Para analisis menduga Mesir membangun tembok tersebut atas desakan Amerika Serikat.

Proyek tembok neraka tersebut akan selesai dalam jangka enam bulan. Lain halnya dengan tembok biasa yang menjulang ke atas. Tembok ini khusus ke dalam tanah yang bertujuan mencegah penyelundupan. Panjang tembok akan mencapai 20 meter tentu akan menghalangi lubang penyelundupan yang dalamnya hanya sekitar 10-15 meter. Ketebalan dari tembok ini berkisar setengah meter tentu akan sulit untuk melubanginya dengan bor ataupun bom.

Mesir sendiri tidak yakin tembok ini akan menghalangi sepenuhnya penyelundupan namun dengan tembok ini mereka berharap akan mengurangi penyelundupan. Itu berarti Mesir juga mengharapkan bangsa Palestina semakin menderita. Kita tidak mengerti mengapa Mubarak membiarkan saudaranya sendiri mati perlahan-lahan.

Pembangunan tembok ini juga adalah salah satu bentuk frustasi dari Israel dan pendukungnya yang telah kehabisan akal untuk menghabisi kekuatan Hamas. Serangan tahun lalu yang memporak-porandakan Gaza bukannya menghancurkan popularitas Hamas justru sebaliknya serangan tersebut menguatkan posisi Hamas.

Usaha Israel untuk menghancurkan lorong-lorong penyelundupan gagal meski telah menggunakan bom-bom penetrasi bunker buatan Amerika yang dapat menghancurkan bunker telah dijatuhkan ke atas lorong berkali-kali. Antara perbatasan Gaza dan Rafah terdapat banyak sekali terowongan bahkan wilayah tersebut seperti keju Prancis yang memiliki banyak lubang. Setiap lubang yang hancur akibat serangan udara dengan mudahnya para penyelundup membuat kembali lubang tersebut.

Israel tentu sangat beruntung dengan pembangunan tembok baja yang tentu akan melemahkan kekuatan Hamas di wilayah Gaza. Mereka berharap tembok yang ketat kali ini akan benar-benar mematikan gerakan Hamas.

Tembok ini juga akan berusaha memecah persatuan bangsa Palestina di Gaza. Dengan mengirimkan penderitaan, Israel berharap rakyat Gaza akan melawan pemerintahan Hamas dibawah Ismail Haniyyah. JIka sudah lemah maka Israel bisa jadi akan menyerang kembali Gaza seperti yang telah dilakukannya setahun yang lalu.

Isarel akan menyerang kembali dan menghabiskan kekuatan Hamas yang memang sudah lumpuh akibat blockade seperti yang mereka lakukan pada awal tahun lalu. Serangan tersebut menewaskan setidaknya 1500 warga Palestina yang kebanyakan anak-anak dan wanita. Jika Hamas hancur, Israel akan lega untuk melakukan perampasan-peramapasan tanah dan pengusiran terhadap Bangsa Palestina.

Isarel sangat berkepentingan untuk menghancurkan kekuatan Hamas karena hanya Hamas-lah kekuatan besar yang benar-benar melawan Israel. Roket-roket kecil Hamas yang sangat sederhana sudah mulai menunjukkan keefektifannya.

Reaksi keras datang dari penjuru dunia . Para aktivis pro perdamaian dunia mengecam pembangunan tembok tersebut.

Ulama Saudi mengharamkan pembangunan tembok yang dilakukan Mesir. Ulama Saudi menganalogikan jika seorang perempuan akan masuk neraka karena mengurung kucing hingga mati bagaimana dengan pembangunan tembok baja yang akan mengurung sekumpulan orang hingga mati.

Ulama kontemporer kelahiran Mesir Yusuf Al Qordhowi juga mengecam pembangunan tembok baja tersebut . Beliau memfatwakan bahwa pembangunan tembok baja tersebut adalah haram hukumnya sebaliknya membuka perbatasan Rafah adalah wajib hukumnya. Anggota parlemen dari Jamaah Ikhwanul Muslimin, DR. Hazem Farouq, menegaskan bahwa pembangunan tembok baja tersebut akan merusak hubungan Mesir dengan Pemerintah Gaza.(Andri Faisal. Pemerhati Dunia Islam)