Oleh Asyari Usman
Pemilu 2024, khususnya Pilpres, disebut sebagai yang terburuk, paling brutal, dan paling kisruh peghitungan suaranya. Dari penghitungan yang kisruh itu, paslonpres 02 distel untuk memperoleh suara 58.5%, 01 dialokasikan 25%, dan 03 diberi sekitar 16.5%.
Mengapa paslon 02 bisa “menang besar” –-dalam tanda kutip? Siapa sebenarnya yang menjadi lawan Anies dan Gus Imin.
Pertarungan pilpres 2024 memang tidak ringan. Sebab, paslon 02 itu bukan sebatas Prabowo-Gibran dan koalisi pengusung. Tapi, diduga kuat banyak elemen negara yang mendukung. Dukungan yang masif itu mengubah paslon 02 menjadi Monster.
Berikut ini figur, instansi, lembaga dan sumber daya negara yang diduga kuat telah disalahgunakan Presiden Jokowi untuk memenangkan paslon 02.
1. Presiden dan sekitar 25 dari 34 menterinya. Terutama menteri dalam negeri dan jajarannya sampai ke bawah. Sejumlah menteri yang berasal dari partai-partai non-02 diasumsikan tidak berada di pihak Prabowo-Gibran.
2. Setidaknya 30 dari 38 gubernur atau Plt. Katakanlah ada sejumlah gubernur dari partai yang tidak mendukung 02.
3. Sebanyak 514 bupati-walikota atau Plt. Kalaupun ada yang tidak mendukung 02, jumlahnya hanya sedikit.
4. Setidaknya 7,000 dari 7,266 camat. Sebagian kecil camat diasumsikan tidak mendukung 02 karena bupati atau walikotanya tidak pro-02.
5. Sekitar 80,000 dari 83,794 kepala desa dikerahkan untuk 02. Diperkirakan beberapa ribu kepala desa di Jawa Tengah masih sangat loyal kepada 03.
6. Seterusnya sekitar 700,000 perangkat desa di seluruh Indonesia diduga kuat dikerahkan untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
7. Paslon 02 juga punya Kapolri dan sedikitnya 34 Kapolda, 500 Kapolres, plus 7,000-an Kapolsek dan puluhan ribu personel kepolisian lainya diduga ikut mendukung 02.
8. Mahkamah Konstitusi, KPU, Bawaslu, DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu).
9. Sebagian besar lembaga survei bayaran, media massa bayaran, dan buzzer-buzzer bayaran, plus sejumlah tokoh ormas bayaran, dan ustad-ustad bayaran.
10. Dana Bansos sebesar hampir 500 Triliun. Ini merupakan dukungan terkuat untuk 02. Bansos dalam bentuk sembako dan uang tunai dibag-bagikan menjelang pencoblosan.
Jadi, inilah Monster yang dilawan oleh Anies Baswedan. Mustahil 02 tidak “menang”. Bahkan dari sini sebetulnya kita melihat paslon 01 sangat kuat karena masih bisa merebut suara 25%. Kalau bukan Anies, barangkali saja 01 hanya kebagian di bawah 10%.
Bayangkan, Anies tidak punya apa-apa kecuali dukungan koalisi yang memudahkan beliau bergerak untuk menjumpai masyarakat di seluruh pelosok negeri. Alat peraga kampanye (APK) sangat sedikit. Jika pun ada, itu semua atas inisiatif pendukung dan para relawan.
Melihat 10 macam dukungan itu, pantas saja Prabowo-Gibran tidak serius melakukan kampanye. Mereka lebih banyak menyebar APK 02 sampai ke pelosok desa. Baliho, spanduk, poster 02 sangat banyak dan berkualitas tinggi. Pasti mahal.
Paslon 02 tak perduli nelihat banyak kampanye mereka yang kosong pengunjung. Sebab, mereka merasa pasti “menang” meskipun cacat dan tanpa moral.
Dugaan kecurangan TSM inilah yang perlu diungkap lewat Hak Angket di DPR. Publik menuntut agar penyelidikan ini bisa dilakukan secepat mungkin.[]
21 Maret 2024
(Jurnalis Senior Freedom News)