Para politisi kubu Jokowi sudah tidak jujur dan tidak menepati janji untuk menyerahkan pilihan cawapres pada keputusan Jokowi.
3. Politik Dagang Sapi dan Ambisi
Ada ungkapan, “makin lama keputusan politik diambil makin kuat dugaan kesepakatan belum deal”, “setiap penundaan dalam keputusan politik berarti sedang terjadi persekongkolan jahat untuk mengelabuhi rakyat”.
Mari baca yang tersirat bukan yang tersurat. Coba pahami yang terlipat bukan yang terlihat. Dalam dunia politik, apa yang kita dengar dan lihat seringkali bukan yang sebenarnya. Mengapa keputusan menentukan pilihan cawapres baru pada menit-menit terakhir ? Mengapa tiba-tiba nama KH Ma’ruf Amin muncul menggantikan Prof Mahfud MD juga pada detik-detik terkhir ?
Memang benar adalah, selama hampir 4 tahun pemerintahan JOKOWI-JK, etika politik menjadi barang langka dan mahal. Coba hitung dan evaluasi secara obyektif, berapa janji JOKOWI-JK yang dipenuhi dan berapa yang diingkari ? Coba putar kembali dan cermati baik-baik komentar Presiden Jokowi dan para menterinya menyikapi berbagai kejadian di dalam maupun luar negeri.
Silakan kumpulkan dan putar ulang bagaimana Presiden berpidato, mengeluarkan statemen, memberi bantuan, hingga menjawab pertanyaan wartawan. Kita akan dapati sebuah perilaku politik yang kurang etis dan kurang bermoral, jauh dari kata berkelas dan berkualitas.
Kita akan malu jika membandingkan dengan etika politik yang ditunjukkan para pemimpin dunia seperti Presiden Barack Obama, Recep Tayip Erdogan, Vladimir Putin, termasuk Sang Proklamator Presiden Soekarno dan para politisi pendiri bangsa Indonesia.
Pilpres 2019 adalah momentum untuk memilih pemimpin yang berkelas dan berkualitas, yang tegas dan berwibawa, yang memiliki kemerdekaan dan kebebasan dalam mengambil keputusan, yang mencintai dan melindungi rakyatnya dengan tulus ikhlas.