Panen Raya Sudah Dimulai, Permainan Curang Impor Beras Terang Benderang

Walaupun setelah dilakukan Rapat Koordinasi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution akhirnya yang melakukan impor Bulog sesuai dengan mandat Perpres 48/2016 dan yang diimpor berubah menjadi beras medium namun masih ada keanehan lagi yaitu impor beras ini dilakukan menjelang panen raya yang sudah dimulai di Demak , Kudus dan Grobogan . Walaupun baru beberapa ribu hektar tetapi akan terus menerus sampai bulan Maret 2018 dan pada bulan Februari 2018 saja akan panen sebesar 1,7 juta hektar sehingga Bulog sudah bisa menyerap gabah lagi dalam jumlah sangat besar . Sementara itu di gudang Bulog masih ada 857.000 ton beras ( termasuk 250.000 ton rastra ) sehingga masih bisa dilakukan operasi pasar yang masiv oleh Bulog hingga akhir Februari 2018 .

Keanehannya lagi adalah impor beras itu akan datang disekitar pertengahan Februari 2018 . Jadi di-tengah-tengah panen raya . Artinya dalih impor beras itu untuk menstabilkan harga dan kurangnya stok beras hanyalah akal-akalan. Fakta ini lebih menguatkan lagi dugaan adanya permainan gelap didalam impor beras ini .

Awal mula dari wacana impor beras ini dipicu oleh adanya lonjakan harga beras medium di pasar . Namun seharusnya juga diperiksa dulu sebab-sebab dari lonjakan harga tersebut . Bisa karena suplainya yang berkurang namun juga bisa disebabkan adanya permainan distributor besar yang mengurangi suplai ke pasar agar harga beras naik ( mereka sudah menguasai jalur distribusi selama puluhan tahun ) , bisa karena panen dimasa lalu yang tidak sesuai target , tetapi bisa juga karena Bulog yang seharusnya menggelontorkan beras ke operasi pasar dalam jumlah besar agar efektif , tetapi banyak oknum Bulog yang merupakan bagian dari permainan harga beras , misalnya , dengan menggelontorkan beras untuk operasi pasar hanya incrit-incir, sedikit sekali , agar harga beras tetap tinggi dan mereka ikut mendapatkan keuntunan dari hal tersebut .