Pak Jokowi, Carilah Lailatilqadr

Apa Itu Lailatilqadr?

Lailatilqadr secara bahasa terdiri dari dua kata: lail dan qadr. Lail berarti malam hari. Qadr dalam konteks ini berarti kemuliaan. Jadi, lailatilqadr bermakna, malam kemudiaan.

Hal ini dapat dilihat dalam ayat: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Rabb-nya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar (QS Al Qadr: 1-5).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya berkah pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al-Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir (majelis ilmu). Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. Adapun “ar-ruh” ada pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah malaikat Jibril”.

Simpulannya, lailatilqadr adalah malam kemuliaan di mana para malaikat turun membawa rahmat sambil memayungi hamba-hamba yang ikhlas beribadah dengan sayap-sayap mereka.

Malam itu setara dengan seribu bulan sehingga bukan hanya alam, tapi juga setiap insan yang muttaqin memeroleh ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan, dunia dan akhirat.