Namun bagi dunia Arab dan Palestina khususnya, siapapun yang akan memimpin Israel setelah pemilu tidak akan banyak membawa perubahan bagi proses perdamaian Timur Tengah. Para kandidat perdana menteri saling menonjolkan diri sebagai orang yang menolak perdamaian dengan Palestina dan Timur Tengah dan lebih mementingkan kepentingan Zionis, karena itulah yang akan menjadi kunci kemenangan mereka.
Opini
Palestina, Kado Kemenangan Hamas
Agresi kebiadaban Israel di tanah Gaza Palestina, dalam waktu tiga pekan, berakhir sudah. Simbahan darah, reruntuhan bangunan, raung tangisan dan tetesan air mata dan darah para korban perang di Gaza telah terekam oleh potret sejarah.
Antara Obama, Israel, dan Konflik Timur Tengah
Sejak terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44, dunia merasakan angin perubahan. Dunia berharap banyak pada Obama. Setidaknya bisa merealisasikan janji-janjinya saat kampanye, yakni perubahan.
Strategi Politik Iran di Jalur Gaza
Paska berakhirnya infasi brutal Israel ke Jalur Gaza, perlahan berbagai hal yang selama ini terselubung terkait kerjasama hitam eksekutor holocoust mulai tersingkap.
Rekonsiliasi Hamas-Fatah dan Para Pengkhianat
Di sisi lain kita cuma melihat pernyataan-pernyataan yang menghinakan, desas-desus bahkan fitnah murahan dari Ramallah yang berisi tudingan bahwa Hamas dan para pejuang di Gaza bertanggung jawab atas syahidnya ribuan warga sipil dan atas kehancuran di Gaza. Seolah-olah pilot-pilot pembunuh yang menghujani rakyat sipil dan anak-anak di Gaza dengan bom serta misil yang mengandung zat fosfor putih adalah anggota Hamas, dan bukan tentara-tentara Israel yang telah melakukan kejahatan perang.
Obama : Afghanistan Neraka Baru
Tampaknya Afghanistan akan menjadi ‘epicentrum’ (pusat) konflik baru yang berskala global. Wilayah yang terletak di Asia Selatan, yang berbatasan dengan Pakistan, Iran, dan Tajikistan akan menjadi pusat konflik dan peperangan yang dahsyat.
Tragedi Genosida Gaza, Membongkar Segitiga Simbiosis
Sutradara dibalik skenario berdarah Gaza itu terlihat, bersamaan dengan ganasnya serangan Israel yang meluluhlantakkan Gaza ketika agresi 23 hari itu berlangsung, sehingga darah syuhada’ tak kunjung kering menggenangi Jalur Gaza.
Menit Terakhir Antara Livni Dengan Condoleeza Rice
Tak banyak orang memperhatikan apa yang dikerjakan Menlu AS Condoleeza Rice dengan Menlu Israel Tzipi Livni, di menit-menit terakhir, segelum meninggalkan Deparlu AS.
Perang di Gaza: Menghancurkan Legitimasi Israel
Richard Falks, seorang kritikus Israel dan Reporter Khusus PBB, mengatakan bahwa Israel sudah kalah dalam peperangan legitimasi. Apa maksudnya?
Israel: Hanya Menggunakan Bahasa Kematian
Penyerangan ini jelas sekali untuk mengambil tanah Palestina dan mengusinya. Anak-anak Palestina, berserakan di jalanan dan rumah sakit Gaza seakan tengan tertidur menjadi metafora masa depan. Mulai sekarang, Israel hanya berbicara dengan bahasa kematian kepada Palestina. Dan, mau tak mau, untuk lebih dari 1000 juta jiwa hasil kebiadaban Israel, bahasa seperti itu pula yang mungkin akan dipakai oleh Palestina. Inilah awal yang mungkin akan menghapus semua rejim Israel atas Mesir, Yordan, Syria, Lebanon dan terutama Palestina.
- Sebelumnya
- 1
- …
- 419
- 420
- 421
- 422
- 423
- 424
- Berikutnya