Rekonsiliasi Hamas-Fatah dan Para Pengkhianat

Di sisi lain kita cuma melihat pernyataan-pernyataan yang menghinakan, desas-desus bahkan fitnah murahan dari Ramallah yang berisi tudingan bahwa Hamas dan para pejuang di Gaza bertanggung jawab atas syahidnya ribuan warga sipil dan atas kehancuran di Gaza. Seolah-olah pilot-pilot pembunuh yang menghujani rakyat sipil dan anak-anak di Gaza dengan bom serta misil yang mengandung zat fosfor putih adalah anggota Hamas, dan bukan tentara-tentara Israel yang telah melakukan kejahatan perang.

Obama : Afghanistan Neraka Baru

Tampaknya Afghanistan akan menjadi ‘epicentrum’ (pusat) konflik baru yang berskala global. Wilayah yang terletak di Asia Selatan, yang berbatasan dengan Pakistan, Iran, dan Tajikistan akan menjadi pusat konflik dan peperangan yang dahsyat.

Tragedi Genosida Gaza, Membongkar Segitiga Simbiosis

Sutradara dibalik skenario berdarah Gaza itu terlihat, bersamaan dengan ganasnya serangan Israel yang meluluhlantakkan Gaza ketika agresi 23 hari itu berlangsung, sehingga darah syuhada’ tak kunjung kering menggenangi Jalur Gaza.

Israel: Hanya Menggunakan Bahasa Kematian

Penyerangan ini jelas sekali untuk mengambil tanah Palestina dan mengusinya. Anak-anak Palestina, berserakan di jalanan dan rumah sakit Gaza seakan tengan tertidur menjadi metafora masa depan. Mulai  sekarang, Israel hanya berbicara dengan bahasa kematian kepada Palestina. Dan, mau tak mau, untuk lebih dari 1000 juta jiwa hasil kebiadaban Israel, bahasa seperti itu pula yang mungkin akan dipakai oleh Palestina. Inilah awal yang mungkin akan menghapus semua rejim Israel atas Mesir, Yordan, Syria, Lebanon dan terutama Palestina.

Israel Menggali Kuburnya Sendiri

Kekejaman Zionis-Israel itu hanyalah menciptakan kesadaran masyarakat dunia,  bahwa hakekatnya mereka menjadi ancaman umat manusia. Peristiwa perang di Gaza menggambarkan, rejim Zionis-Israel itu menjadi musuh umat manusia.

Berdiri di Atas Tanah Rampasan

Berbicara dengan seorang Yahudi mungkin akan membuat kita bingung. Bahkan sekarang, ketika Angkatan Udara Israel sedang melumatkan ratusan orang sipil di Jalur Gaza, mereka masih tetap saja bersikeras bahwa merekalah sebenarnya korban kekerasan yang sesungguhnya.

Intifada III: Saatnya Melawan Lagi Dengan Batu?

Apa yang dilakukan Israel sekarang ini—mengisolasi Gaza, mempersempit wilayah, mengadu domba semua elemen Palestina—hanya mempunyai satu tujuan: menghancurkan Palestina ke akar-akarnya. Agar Palestina tak lagi bersuara dengan satu pikiran. Sekarang, jika Intifadah III bukan suatu pilihan, masihkah ada alternatif lain?