Eramuslim.com – Dijualnya saham Pemda NTB yang ada di PT Newmont Nusa Tenggara jelas adalah pengkhianatan kepada konstitusi dan semangat nasionalisme. Saham yang semula merupakan bentuk andil rakyat NTB atas keberadaan perusahaan tambang emas raksasa PT. Newmont Nusa Tenggara. Kini telah berpindah ke tangan Medco milik Arifin Panigoro yang mengambil alih saham tersebut dengan menggunakan dana pinjaman dari China.
Pinjaman dari China tersebut dialirkan melalui tiga bank BUMN yakni BNI, Mandiri dan BRI senilai 3 miliar USD. Sebuah pinjaman yang cukup besar yang tidak mungkin sanggup dibayar, apalagi ditengah jatuhnya harga komoditas. Ini adalah pinjaman yang diduga sarat dengan kongkalikong diantara elite okigarki pemerintahan Jokowi. Tambang PT. Newmont Nusa Tenggara sebetulnya telah jatuh ke tangan China.
China memang sangat agresif mengambil alih saham saham perusahaan tambang di dunia. China juga mengambil alih saham tambang milik Freeport di berbagai negara. China menaruh minat besar pada kepemilikan newmont dan Freeport dalam memperkuat rantai suply industri mereka.
Masalahnya adalah isi kepala elite Indonesia, elite pemerintahan NTB. Mereka telah mengorbankan kepentingan bangsa, negara dan rakyat NTB, dengan menjual saham pemda. Mereka telah mengkhianatai semangat divestasi yakni meberikan ruang kontrol pemerintah sebagai perpanjangan tangan negara dan rakyat terhadap kegiatan perusahaan tambang raksasa.
Dan Arifin Panigoro, apa bedanya dengan ‘papa minta saham’ kepada Freeport, mendapatkan saham Newmont menggunakan tangan negara, pemerintah dan BUMN. Atau jangan jangan kasus ini adalah saudara kembar dari kasus papa minta saham? Pemerintah NTB belum terima sepeserpun. Lalu siapa yang terima uang hasil jual saham tambang emas Newmont?
Rakyat NTB Ditipu
Divestasi telah dikhianati, rakyat NTB telah ditipu. Saham rakyat NTB dijual ke China melalui pinjaman 3 bank BUMN. Ini akal bulus macam apa? Anehnya lagi saham rakyat NTB sebesar 6% ikut dijual, tapi pemerintah NTB tidak terima sepeserpun.